Para Ilmuwan Gunakan Penguin untuk Prediksi Perubahan Iklim, Begini Caranya

- 2 Februari 2022, 12:32 WIB
Bulu hitam dan kotoran penguin mudah diamati pada es yang berwarna putih
Bulu hitam dan kotoran penguin mudah diamati pada es yang berwarna putih /Ilustrasi dari Derek Oyen/Unsplash

ZONABANTEN.com - Para ilmuwan saat ini menggunakan penguin sebagai indikator perubahan iklim di dekat Kutub Selatan.

Menurut sebuah studi, wilayah barat tertentu seperti Semenanjung Antartika, telah mengalami pemanasan yang cepat.

Sedangkan di daerah Antartika Timur, tetap dingin dan tertutupi oleh es.

Penguin dinilai lebih mudah dilacak dibandingkan spesies lain, karena mereka bersarang di darat dan bulu hitam serta kotorannya dapat diamati di es yang berwarna putih.

Baca Juga: Studi Denmark: Sub-Varian Omicron Sangat Menular,Dapat Menginfeksi Orang yang Sudah diberi Booster Vaksin

"Kita dapat menggunakan penguin sebagai bioindikator untuk melihat bagaimana ekosistem lainnya beroperasi," kata Wethington, dari Stony Brook University, New York.

Penguin Gentoo, dengan paruh oranye terang dan tanda putih khas di kepalanya, lebih menyukai perairan terbuka dengan bongkahan es yang terombang-ambing.

Selama paruh kedua abad ke-20, suhu di Semenanjung Antartika mulai meningkat lebih cepat daripada hampir di tempat lain di dunia.

Hal ini menyebabkan populasi Gentoo berkembang ke selatan, yang dikenal sebagai "gentoofication" Antartika.

Halaman:

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Wio News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x