Network
ZONABANTEN.com – Balet telah dikenal sebagai seni tarian yang mulai muncul sejak zaman Renaisans di Italia.
Kemudian pada abad-abad selanjutnya, tarian tersebut mulai populer di Rusia dan Perancis.
Tidak hanya menampilkan koreografi, musik, serta set panggung yang memukau, balet juga terkenal dengan alur ceritanya yang menarik perhatian penikmatnya. Sebut saja kisah The Nutcracker dan Swan Lake yang dikomposeri oleh Pyotr Ilyich Tchaikovsky.
Baca Juga: Profil Shin Tae-yong Pelatih Timnas Indonesia, yang Pernah Kalahkan Jerman di Piala Dunia
Seiring berkembangnya waktu, balet pun kian populer di seluruh dunia, bahkan di dunia Arab.
Dunia Arab pun memiliki bintang baletnya sendiri. Dan balerina yang kini tengah naik daun dari dunia Arab adalah Engy El Shazly dan Samira Alkhamis.
Engy El Shazly adalah balerina asal Mesir yang baru mulai menekuni bakat baletnya di usia 27 tahun.
Walaupun dia baru memulai di usia yang lebih tua dari anak-anak perempuan biasanya dalam mempelajari balet, kini Engy pun menjadi sosok balerina yang luar biasa dan sukses.
Engy menyatakan bahwa usia hanyalah angka, yang terpenting adalah semangat dan dedikasi untuk melakukan apa yang kita inginkan.
Baca Juga: Apa Itu Vivid Dream? Simak Penjelasan dan Penyebabnya
Bakat balet yang dimiliki Engy telah membawanya berkeliling dunia. Engy pun dikenal sebagai “Arab Hijabi Ballerina” pertama di dunia.
Tidak hanya Engy El Shazly yang merupakan balerina berbakat dari dunia Arab, Samira Alkhamis, seorang wanita asal Arab Saudi, juga terkenal dengan bakatnya dalam tari balet.
Samira Alkhamis mulai menekuni baletnya sejak usia yang masih muda.
Keinginan Samira untuk menjadi seorang balerina pun tak lepas dari dukungan keluargnya.
Dirinya menarik perhatian karena pernah tampil di hadapan ribuan orang di Riyadh Season, dengan menari bersama kuda yang dilatihnya sendiri.
Baca Juga: Bikin Takjub! Google Maps Bantu Polisi Italia Tangkap Buronan Mafia Kelas Kakap
Saat ini, Samira memiliki studio baletnya sendiri bernama “Pulse Personal Training,” dan aktif menjadi guru balet bagi murid-muridnya di sana.
Engy El Shazly dan Samira Alkhamis telah berkembang menjadi balerina sukses dengan cara mereka masing-masing.
Hal tersebut dapat dijadikan sebagai representasi, bahwa dunia Arab tidak tertutup dan kaku.
Selain itu, keberhasilan Engy El Shazly dan Samira Alkhamis dalam mengembangkan bakatnya, menjadi motivasi bagi para wanita untuk berani mewujudkan mimpinya.
Engy El Shazly kini juga sedang berjuang agar balerina berhijab dapat diterima oleh perusahaan balet profesional dunia.***
