Penemuan Tambang Emas Genetik yang Membantu Tanaman Bertahan Hidup Akibat Pemanasan Global

- 2 November 2021, 18:50 WIB
Penemuan Tambang Emas Genetik yang Membantu Tanaman Bertahan Hidup Akibat Pemanasan Global
Penemuan Tambang Emas Genetik yang Membantu Tanaman Bertahan Hidup Akibat Pemanasan Global /Sumber: Pexels / @pixabay/

ZONABANTEN.com - Para ilmuwan menemukan tambang emas genetik yang dapat digunakan untuk membantu tanaman bertahan hidup di iklim yang lebih panas dan lebih kering yang disebabkan pemanasan global.

Tanaman yang tumbuh di Gurun Atacama di Chili utara, salah satu tempat terkering di Bumi, yang ditemukan para ahli dari Universitas New York.

Tanaman tersebut telah berevolusi menjadi gen yang memungkinkan untuk berkembang di wilayah dengan suhu yang mirip dengan Mars.

Baca Juga: TAYANG MALAM INI, Link Live Streaming Liga Champions, Juventus vs Zenit St Petersburg

Tanaman tersebut terkait dengan makanan pokok seperti biji-bijian dan kentang, membuka peluang untuk merekayasa buah dan sayuran.

Di era perubahan iklim yang dipercepat, sangat penting untuk mengungkap dasar genetik untuk meningkatkan produksi dan ketahanan tanaman di bawah kondisi kering dan kekurangan nutrisi.

Para peneliti menganalisis DNA tanaman yang mekar di Gurun Atacama yang terkering di Bumi.

Baca Juga: Selain Senam Kegel, Dokter Boyke Bongkar Tips-tips Mengencangkan Miss V, Simak Penjelasannya!

Mereka ingin menemukan gen spesifik yang terkait dengan kelangsungan hidup di lingkungan gurun pasir pantai yang keras.

Mereka mengidentifikasi 265 gen kandidat yang perubahan urutan proteinnya dipilih berdasarkan kekuatan evolusioner.

Yang menghasilkan mutasi yang dapat mendasari adaptasi tanaman terhadap kondisi gurun.

Pohon mesquite, semak soba, pakis dan black sage memiliki akar yang dalam dan daun berdaging yang mempertahankan kelembaban.

Baca Juga: Bingung Mau Masak Apa? Berikut Resep & Cara Membuat Mie Aceh Gurih Berempah

Namun, sekarang tim internasional sedang menyelidiki fenomena yang membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade.

Mereka mendirikan laboratorium alami yang mengidentifikasi gen dan mikroba spesifik.

Faktor-faktor seperti kekeringan, suhu ekstrim, dan garam di air dan tanah menjadi ancaman signifikan bagi produksi pangan global.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah