Data Kelayakan untuk Booster Vaksin COVID-19 Moderna dan J&J AS Menunggu Beberapa Minggu Lagi

- 20 September 2021, 14:00 WIB
Ilustrasi Vaksin Moderna/Unsplash/Mufid Majnun
Ilustrasi Vaksin Moderna/Unsplash/Mufid Majnun /

ZONABANTEN.com - Data yang diperlukan untuk menentukan kelayakan suntikan penguat vaksin/booster COVID-19 Moderna dan Johnson & Johnson menunggu beberapa minggu lagi, kata kepala penasihat medis Presiden Joe Biden, Dr. Anthony Fauci.

Pejabat kesehatan menunjukkan bahwa mereka mengharapkan booster yang akan direkomendasikan untuk sebagian besar populasi.

Sementara pada Jumat, 17 September 2021, panel penasihat Food and Drug Administration merekomendasikan suntikan ketiga vaksin Pfizer.

Baca Juga: Beri Pesan untuk Golongan Antivaksin, Dokter RSUP Hasan Sadikin: Cara Kerja Vaksin Nusantara Berbeda!

Untuk yang berusia 65 tahun ke atas atau berisiko tinggi terkena COVID-19, tetapi menolak untuk mendukung booster untuk populasi yang lebih luas.

Meskipun FDA tidak terikat oleh rekomendasi panel, hal itu akan mempertimbangkannya ketika memutuskan apakah akan merekomendasikan suntikan ketiga.

Orang yang telah menerima vaksin Moderna dua dosis atau vaksin J&J satu dosis masih menunggu panduan tentang kemungkinan suntikan booster.

"Data aktual yang akan kita dapatkan (pada) tembakan ketiga untuk Moderna dan tembakan kedua untuk J&J secara harfiah beberapa hingga beberapa minggu lagi," kata Fauci kepada program "Meet the Press" NBC.

Baca Juga: Para Peneliti Mengumpulkan Sampel Kelelawar di Kamboja untuk Melacak Asal Usul Pandemi COVID-19

"Kami sedang mengerjakannya sekarang untuk mendapatkan data ke FDA sehingga mereka dapat memeriksanya dan membuat keputusan tentang booster untuk orang-orang itu," kata Fauci.

Amerika Serikat urutan teratas dunia dalam total kasus  COVID-19 yang dilaporkan.

Biden mengumumkan pada bulan Agustus untuk meluncurkan suntikan booster untuk orang berusia enam belas tahun ke atas, sambil menunggu persetujuan oleh FDA dan ahli Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah