Beri Pesan untuk Golongan Antivaksin, Dokter RSUP Hasan Sadikin: Cara Kerja Vaksin Nusantara Berbeda!

- 20 September 2021, 12:23 WIB
Ilustrasi vaksin
Ilustrasi vaksin /tangkapan layar IG @doktersam


ZONABANTEN.com – Di tengah serbuan vaksin Covid-19 yang datang dari luar negeri, perbincangan mengenai Vaksin Nusantara kembali mencuat.

Baru-baru ini, seorang dokter di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, dr Samuel P. K. Sembiring turut memberikan komentarnya terhadap pro dan kontra Vaksin Nusantara yang ramai diperbincangkan.

Dilansir ZONABANTEN.com dari postingan akun Instagram @doktersam, dr Samuel P. K. Sembiring menyampaikan bahwa ia memang sudah sejak lama ingin membahas tentang Vaksin Nusantara.

Pembahasan ini berawal dari DM (direct message) yang masuk ke akun Instagram @doktersam, di mana banyak orang yang menolak semua vaksin asing dan ingin menunggu Vaksin Nusantara.

Baca Juga: Covid-19 Menurun Di Indonesia, Ketua DPR: Wisatawan Jangan Sampai Bablas Abaikan Prokes

Sebagian dari mereka khawatir jika ada sesuatu yang sengaja dimasukkan dalam vaksin asing dan pilihan menggunakan Vaksin Nusantara dianggap sebagai salah satu bentuk cinta produk dalam negeri.

“Ya, betul bahwa mencintai produk atau karya dalam negeri adalah sikap yang perlu kita miliki. Tapi apakah kita semua memahami bagaimana cara kerja Vaksin Nusantara?” ujar dr Samuel.

“Jangan-jangan belum tahu. Khawatir ada yang tidak paham, dikira sama seperti vaksin yang lain,” lanjutnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Vaksin Nusantara menggunakan metode sel dendritik, yakni metode yang biasanya dikerjakan pada penderita kanker.

Baca Juga: Dukung Percepatan Vaksinasi Nasional, BNPT Sasar Mitra Deradikalisasi

Prosedur vaksinasi ini juga berbeda dengan vaksin lain pada umumnya.

Vaksin Nusantara memerlukan sampel darah yang diambil terlebih dahulu untuk diproses hingga 7 hari ke depan. Setelah itu, barulah Vaksin Nusantara bisa disuntikkan ke tubuh.

“Jadi, Anda jangan heran apabila pada hari vaksinasi, anda diambil darah, bukan malah disuntik vaksin,” kata dr Samuel.

“Anda baru akan disuntik setelah kurang lebih 7 hari kemudian. Juga, saya tidak yakin apakah ini bisa cukup satu kali proses saja, kemungkinan bisa lebih dari satu kali,” tambahnya.

Baca Juga: Kenali Cara Kerja Vaksin Nusantara, Dokter Samuel: Ini Bukan Vaksin, Melainkan Imunoterapi

Dokter Samuel P. K. Sembiring mengatakan bahwa Vaksin Nusantara lebih tepat disebut Imunoterapi jika melihat metode dan cara kerjanya.

“Mengetahui metodenya demikian, maka lebih tepat bila Vaksin Nusantara ini disebut IMUNOTERAPI BUKAN VAKSIN,” tegas dr Samuel.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa di situasi seperti ini, sikap menunggu-nunggu atau memilih-milih vaksin adalah langkah yang kurang tepat.

“Sebab virus corona tidak menunggu. Jadi, vaksin apapun yang tersedia, vaksin saja,” kata dr Samuel.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Instagram @doktersam


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x