Simpatisan ISIS di Selandia Baru Ditembak Mati setelah Melakukan Penikaman di Auckland

- 5 September 2021, 19:14 WIB
Polisi mengamankan lokasi serangan yang dilakukan oleh seorang pria dan melukai banyak orang di sebuah pusat perbelanjaan di Auckland, Selandia Baru, 3 September 2021
Polisi mengamankan lokasi serangan yang dilakukan oleh seorang pria dan melukai banyak orang di sebuah pusat perbelanjaan di Auckland, Selandia Baru, 3 September 2021 / Stuff Limited/Ricky Wilson via REUTERS

 

Baca Juga: Influencer Rachel Vennya Speak Up Soal Kasus Bullying hingga Alami Trauma Berat

Laporan dari sebuah pengadilan memperingatkan bahwa Samsudeen memiliki motivasi dan sarana untuk melakukan tindakan kekerasan di masyarakat dan memiliki risiko tinggi.

Laporan itu menggambarkan Samsudeen sebagai orang yang memiliki sikap ekstrem, menjalani gaya hidup yang terisolasi, dan memiliki rasa sombong seperti memiliki hak di atas orang lain (entitlement).

Tetapi hakim memutuskan untuk membebaskannya, menghukumnya dengan pengawasan satu tahun di sebuah masjid di Auckland.

Seorang pemimpin di masjid tersebut telah mengkonfirmasi kesediaannya untuk membantu dan mendukung Samsudeen pada pembebasannya.

Hakim mengatakan dia menolak argumen Samsudeen hanya tersandung pada video dan berusaha untuk meningkatkan bahasa Arabnya. 

Sang hakim mengatakan faktor yang memberatkan adalah dia dibebaskan dengan jaminan untuk sebelumnya, pelanggaran serupa dan telah mencoba untuk menghapus riwayat browser internetnya.

Baca Juga: Bantuan Subsidi Gaji BSU Rp 1 Juta Kemnaker Tahap 2 Tak Cair Terkendala Rekening Bank? Ini Solusinya!

Fitzgerald mencatat kekhawatiran ekstrem polisi, dengan mengatakan dia tidak tahu apakah mereka benar, tetapi "Saya sangat berharap mereka tidak benar." ujar Fitzgerald.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: CTV News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah