Simpatisan ISIS di Selandia Baru Ditembak Mati setelah Melakukan Penikaman di Auckland

- 5 September 2021, 19:14 WIB
Polisi mengamankan lokasi serangan yang dilakukan oleh seorang pria dan melukai banyak orang di sebuah pusat perbelanjaan di Auckland, Selandia Baru, 3 September 2021
Polisi mengamankan lokasi serangan yang dilakukan oleh seorang pria dan melukai banyak orang di sebuah pusat perbelanjaan di Auckland, Selandia Baru, 3 September 2021 / Stuff Limited/Ricky Wilson via REUTERS

Ketika mereka melihat pembeli berlarian dan mendengar teriakan, mereka kemudian menembak mati Samsudeen dalam beberapa menit setelah dia memulai serangannya. 

Video pengamat merekam suara 10 tembakan yang ditembakkan secara berurutan.

Baca Juga: Heboh Penggunaan Ivermectin di AS, Pakar Kesehatan: Jangan Gunakan 'Obat Anti Parasit' untuk Pengobatan Covid

Peristiwa tersebut telah membuktikan adanya kelemahan dalam undang-undang anti-teror Selandia Baru, yang menurut para ahli terlalu fokus pada tindakan hukuman dan namun tidak memadai untuk menangani sebuah rencana sebelum dilakukan. 

Jacinda Ardern, Perdana Menteri Selandia Baru, mengatakan akan segera melakukan perubahan hukum. 

Andrew Coster, seorang Komisaris Polisi, mengatakan hukum yang mereka kerjakan mengharuskan tersangka untuk mengambil langkah pertama.

"Kami mungkin memiliki pemahaman tentang niat, dan ideologi, dan kami mungkin memiliki tingkat kepedulian yang tinggi," ujar Coster. 

"Tapi itu tidak cukup bagi kami untuk mengambil tindakan penegakan hukum." ujar Coster menambahkan.

Baca Juga: Samsung Galaxy Watch 3 vs Samsung Galaxy Watch 4 Classic, Intip Perbedaannya

Samsudeen pertama kali diketahui oleh polisi pada tahun 2016 ketika ia mulai mengunggah dukungannya terhadap serangan teror dan ekstremisme kekerasan di Facebook.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: CTV News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah