Ketika mereka melihat pembeli berlarian dan mendengar teriakan, mereka kemudian menembak mati Samsudeen dalam beberapa menit setelah dia memulai serangannya.
Video pengamat merekam suara 10 tembakan yang ditembakkan secara berurutan.
Peristiwa tersebut telah membuktikan adanya kelemahan dalam undang-undang anti-teror Selandia Baru, yang menurut para ahli terlalu fokus pada tindakan hukuman dan namun tidak memadai untuk menangani sebuah rencana sebelum dilakukan.
Jacinda Ardern, Perdana Menteri Selandia Baru, mengatakan akan segera melakukan perubahan hukum.
Andrew Coster, seorang Komisaris Polisi, mengatakan hukum yang mereka kerjakan mengharuskan tersangka untuk mengambil langkah pertama.
"Kami mungkin memiliki pemahaman tentang niat, dan ideologi, dan kami mungkin memiliki tingkat kepedulian yang tinggi," ujar Coster.
"Tapi itu tidak cukup bagi kami untuk mengambil tindakan penegakan hukum." ujar Coster menambahkan.
Baca Juga: Samsung Galaxy Watch 3 vs Samsung Galaxy Watch 4 Classic, Intip Perbedaannya
Samsudeen pertama kali diketahui oleh polisi pada tahun 2016 ketika ia mulai mengunggah dukungannya terhadap serangan teror dan ekstremisme kekerasan di Facebook.