ZONABANTEN.com— Majelis Umum PBB mempersiapkan resolusi tidak mengikat yang mengutuk rezim militer di Myanmar, namun isi dari draf resolusi tersebut menjadi semakin kabur dibandingkan sebelumnya.
Diplomat yang dikutip Al Jazeera menyatakan Resolusi ini akan menyerukan negara-negara anggota untuk mengekang "aliran senjata" ke negara yang dilanda kekerasan.
Pada hari yang sama, Dewan Keamanan mengadakan pembicaraan informal tentang situasi di negara itu, terutama setelah militer menggulingkan Aung San Suu Kyi, pemimpin sipil terpilih, dan merebut kekuasaan pada 1 Februari lalu.
Draf resolusi Majelis Umum PBB, yang diperoleh kantor berita AFP, sedang dalam proses pembuatan selama berminggu-minggu.
Proses itu termasuk pembicaraan antara negara-negara barat dan anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), yang bertindak sebagai penengah dalam krisis tersebut.
Menurut Diplomat yang dikutip Al Jazeera, kedua pihak akan melihat resolusi yang diadopsi oleh konsensus, bukan pemungutan suara.
Baca Juga: Sultan HB X Wacana Terapkan Lockdown Total di di DI Yogyakarta
Diplomat yang dikutip Al Jazeera mengatakan posisi China, sekutu utama Myanmar, masih belum diketahui. Setiap negara dapat meminta pemungutan suara diadakan, yang memungkinkan Beijing untuk abstain.
Pada pertengahan Mei, upaya pertama untuk melihat teks tentang Myanmar yang disetujui dihentikan sehingga diplomat Barat dapat bernegosiasi dengan negara-negara anggota ASEAN untuk mendapatkan dukungan sebesar mungkin untuk inisiatif tersebut.