Wanita Muslim Kulit Hitam Diserang di Edmonton Kanada, Diduga Ada Motif Kebencian

- 15 Juni 2021, 09:11 WIB
ilustrasi kejahatan /ANTARA /Tim Dialektika Kuningan 01/
ilustrasi kejahatan /ANTARA /Tim Dialektika Kuningan 01/ /

Bagi Ibrahim, semua tingkat pemerintahan perlu melangkah untuk menciptakan respons yang terkoordinasi sehingga kebencian dan rasisme dapat dilawan dengan baik.

"(Orang-orang) membicarakannya, mereka menunjukkan simpati mereka di Facebook dan Twitter tetapi semua orang hanya berbicara dan meninggalkannya di sana," ujar Ibrahim.

“Kita tidak perlu menunggu untuk menyebut kebencian (apa adanya) sampai seseorang terbunuh.” ujar Ibrahim menegaskan.

Baca Juga: Selandia Baru Meminta maaf Atas Terjadinya Penggerebekan Diskriminatif Terhadap Komunitas Pasifik

Ibrahim percaya definisi kejahatan rasial terlalu sempit dan ketinggalan zaman. 

Dalam pandangan Ibrahim, penyesuaian aturan hukum pidana bisa memberikan aparat penegak hukum lebih banyak alat dan kemampuan untuk menangani insiden seperti ini.

“Kita perlu melihat definisi tersebut dan menemukan solusi jika tidak, kita akan melihat lebih banyak insiden serupa dari apa yang kita lihat di London, Ontario,” ujar Ibrahim.

Pemerintah provinsi mengumumkan hibah baru untuk peningkatan keamanan untuk kelompok agama dan budaya serta penghubung komunitas baru dan unit kejahatan rasial penegakan hukum pada hari Jumat.

Ibrahim, dan komunitas Muslim lainnya, percaya bahwa langkah-langkah itu tidak cukup.

Menurut Ibrahim, ketidakadilan terbesar adalah orang-orang dalam komunitas Somalia di Edmonton merasa bahwa mereka akan aman di sini setelah bermigrasi dari negara-negara yang dilanda perang.

“Mereka berharap mereka bisa berjalan di jalanan dengan aman tetapi mereka tidak merasa seperti itu sama sekali. Sangat menyedihkan bahwa orang harus merasa seperti itu di kota mereka sendiri.” ujar Ibrahim menambahkan.***

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: CTV News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah