Selandia Baru Meminta maaf Atas Terjadinya Penggerebekan Diskriminatif Terhadap Komunitas Pasifik

- 14 Juni 2021, 18:06 WIB
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern /Fiona Goodall via REUTERS

ZONABANTEN.com - Selandia Baru akan meminta maaf secara resmi kepada komunitas Pasifik yang merasa "ditargetkan dan diteror" selama penggerebekan polisi untuk mencari WNA yang overstay di tahun 1970-an, kata Perdana Menteri Jacinda Ardern, Senin 14 Juni 2021.

Penggerebekan tersebut dikenal dengan  Dawn Raids atau Penggerebekan Fajar. Terjadi pada kurun waktu 1974-1976.

Penggerebekan itu dilakukan oleh kepolisian untuk  untuk menemukan, menghukum dan mendeportasi WNA yang overstay di negara itu.

"Pengerebekan tersebut sering terjadi pagi-pagi sekali atau larut malam dan secara rutin diperburuk dengan perlakuan verbal dan fisik yang merendahkan," kata Ardern.

Baca Juga: UPDATE Kurs Rupiah terhadap Dolar 14 Juni 2021, Dolar Bangkit, Rupiah Mendadak Sakit

Penggerebekan itu tergolong rasis karena mereka hanya menargetkan orang-orang dari pulau-pulau Pasifik tetangga yang diduga overstay.

Namun kejadian tersebut tidak berlaku bagi mereka yang berasal dari Inggris atau Amerika Serikat.

Padahal saat itu sekitar 40% WNA yang overstay pada saat itu adalah orang Inggris atau Amerika.

“Masyarakat pada saat itu merasa menjadi sasaran dan diteror dan ada bukti jelas bahwa penggerebekan itu diskriminatif dan memiliki dampak negatif yang bertahan lama,” kata Ardern.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x