Pengguna Narkoba Filipina Dibunuh Tanpa Proses Hukum, Berikut Cerita Terbaru dari Aktivis HAM

- 3 Juni 2021, 08:22 WIB
ilustrasi bendera Filipina, Pengguna Narkoba Filipina Dibunuh Tanpa Proses Hukum, Berikut Cerita Terbaru dari Aktivis HAM
ilustrasi bendera Filipina, Pengguna Narkoba Filipina Dibunuh Tanpa Proses Hukum, Berikut Cerita Terbaru dari Aktivis HAM /Pixabay/titus_jr0

“Saya sangat sedih karena mereka dibunuh bersama-sama,” ujar Llore seperti yang dikutip ZonaBanten dari NHK.

Kekerasan telah menyebar di luar mereka yang terlibat dalam perdagangan narkoba. Aktivis hak asasi manusia juga menjadi sasaran.

Clarizza Singson tahu bagaimana rasanya menjadi hitlist. Dia adalah sekretaris jenderal kelompok hak asasi manusia di pulau Negros. 

Singson telah lama mendukung petani atas masalah seperti kepemilikan tanah, dan dia telah menganjurkan pembebasan tahanan politik, dia adalah kritikus vokal terhadap kebijakan Duterte.


Baca Juga: Kemendagri Undang Puluhan Transpuan ke Dinas Kependudukan Kota Tangerang Selatan

Fotonya telah muncul di poster dengan pesan yang mengklaim bahwa dia dan pembela hak asasi manusia dan pengacara lainnya adalah anggota militer Partai Komunis. 

Clarizza mengutuk tindakan ini sebagai "penandaan merah": menggambarkan aktivis sebagai teroris.

Tuduhan itu membuat Singson takut akan keamanan nyawanya. 

Tiga orang lain di poster tersebut telah terbunuh, termasuk sahabatnya. 

Dia mempertahankan operasi pemerintah yang terlibat dalam kematian temannya. 

“Mereka membuat jumlah pelanggaran hak asasi manusia tertinggi di Filipina,” ujar Singson dalam artikel NHK yang sama.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: NHK


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x