Network
Merujuk pada kunjungan WHO awal tahun ini, Fisher mengatakan: "Kami percaya bahwa semua pekerja laboratorium telah melakukan (tes) serologi dan semua tes antibodi itu negatif dan itu adalah bagian dari alasan mengapa risiko itu diremehkan," ujarnya.
Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO, mengatakan dia tidak percaya laporan awal virus corona dan menyerukan penelitian lebih lanjut.
Baca Juga: Studi Terbaru: Batas BMI Tak Sama Pada Semua Ras & Kaitannya dengan Diabetes Tipe 2
Hal itu membuat hipotesis tentang asal-usul virus Covid-19 tetap dibahas.
Fisher mendesak WHO untuk menetapkan rencananya untuk penyelidikan lebih lanjut. Dia berkata, "Orang-orang sama sekali belum mendengar apa-apa sejak misi Februari selesai dan oleh karena itu orang-orang berpikir mereka telah berhenti mencari asal-usulnya, yang jauh dari kebenaran, ini baru saja dimulai," kata Fisher.
Menteri vaksin Inggris, Nadhim Zahawi, mengatakan WHO harus diizinkan untuk menyelidiki sepenuhnya, ia mengatakan kepada Sky News, “Saya pikir sangat penting bahwa WHO diizinkan untuk melakukan penyelidikannya tanpa terbebani tentang asal mula pandemi ini dan bahwa kita tidak boleh meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat," katanya.
Baca Juga: TRUTH Minta DPMPTSP Tangerang Selatan Buka Data IMB Bangunan Pemerintah
Fisher, yang mengambil bagian dalam misi WHO pada tahun 2020, mengatakan bahwa kerahasiaan China tentang asal-usul virus dapat didorong oleh kekhawatiran akan klaim kompensasi.
Dia berkata, “Setiap negara yang menemukan Covid-19 di perbatasannya sebelum wabah dimulai akan tiba-tiba tutup mulut. Inilah mengapa saya berpendapat dengan ini bahwa diplomasi adalah sebuah jalan, dan menciptakan budaya tidak menyalahkan.”
“Satu-satunya cara agar Anda benar-benar bisa memahami hal ini adalah dengan mengatakan: 'Lihat, tidak ada penalti, kami hanya perlu menyelesaikannya.'” Lanjutnya.***
