Sebelumnya, saudara laki-laki Mya Thwate Thwate Khaing, Ye Htut Aung, mengatakan bahwa keluarga tersebut, meskipun mendukung protes, telah mendesaknya untuk tidak pergi berdemo karena takut akan kekerasan.
Terakhir kali dia berbicara dengannya melalui panggilan suara dengan koneksi yang buruk karena junta yang berkuasa telah menutup akses internet.
Ye Htut Aung memperingatkannya untuk tetap berada di belakang protes dan bahwa polisi tidak bisa dipercaya.
Pada saat penembakan, Unit Informasi Berita Sejati militer mengatakan bahwa pasukan keamanan hanya menggunakan senjata tidak mematikan dan polisi sedang menyelidikinya.
Baca Juga: Polisi sebut situs Aisha Wedding, Situs Ajakan Menikah Dini Diduga Terdaftar di Luar Negeri
Penembakan tersebut mendorong pengunjuk rasa untuk menggantungkan foto dirinya secara besar-besaran dari sebuah jembatan di pusat kota Yangon, ibukota komersial, dengan kata-kata: "Mari bersama-sama melawan diktator yang membunuh orang."
Rekaman video yang diposting ke Facebook menunjukkan momen penembakan tersebut.
Dalam rekaman tersebut, Mya Thwate Thwate Khaing berdiri di depan kerumunan pengunjuk rasa yang menghadapi polisi anti huru hara.
Baca Juga: Bruno Fernandes Menangkan Man United atas Real Sociedad dalam Leg Pertama Liga Europa