ZONA BANTEN – Seorang penulis mengatakan bahwa Vladimir Putin "takut dibunuh" oleh demonstran Rusia yang marah atas pemenjaraan Alexei Navalny seperti revolusioner Libya, Kolonel Muammar Khadafi.
Navalny ditangkap segera setelah kembali ke Moskow pada 17 Januari 2021, memicu protes di Rusia yang menyebabkan demonstrasi di seluruh negeri.
Lebih dari 10.000 orang telah ditangkap oleh polisi dalam tindakan keras terhadap protes anti-Putin.
Dilansir dari Express, Yuri Felshtinsky mengklaim bahwa Presiden Rusia sangat ingin mempertahankan kekuasaan dan membandingkan situasinya dengan Khadafi pada tahun 2011.
Penulis Rusia-Amerika itu mengatakan protes yang sedang berlangsung setelah penangkapan Navalny telah meyakinkan bahwa penindasan kejam Putin terhadap oposisi dilakukan untuk menjaga dirinya tetap berkuasa.
The Atlantic melaporkan pada tahun 2017 bahwa Presiden telah menonton secara obsesif video Khadafi yang dieksekusi oleh massa Libya.
Baca Juga: Sejarah Kudeta Myanmar, 4 Kali Diambil Paksa Kekuatan Militer Sejak Kemerdekaan tahun 1948
Felshtinsky setuju dengan pernyataan Putin bahwa ia takut akan mati jika dia melepaskan kepemimpinannya yang menindas.