Mengenal Apa Itu Gerakan Earth Hour Sebagai Upaya Pencegahan Perubahan Iklim

1 April 2022, 11:46 WIB
Earth Hour 2022 ./Twitter @earthhour /

ZONABANTEN.com - Gerakan Earth Hour 2022 sudah dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2022 lalu. Tapi tidak ada salahnya untuk membahas dan memhaminya kembali.

Di tahun 2022 sendiri ada 192 negara dan teritori yang mengikuti termasuk Indonesia. Selain itu ada, 7, 8 miliar lebih impressions berupa tagar EARTHHOUR dan tagar yang berkaitan. Bahkan gerakan tersebut menjadi trending di twitter dan google search di 35 negara.

Marco Lambertini, Direktur Jenderal, WWF Internasional melalui press release mengatakan bahwa sebaari gerakan lingkungan akar rumput terbesar di dunia, Earth Hour terus mendorong masa depan yang lebih sejahtera.

Baca Juga: Sambut Awal Ramadhan 2022, Ini Daftar Harga Minyak Goreng Hari Ini, Sudah Siapkan Stok Bulan Puasa?

"Di mana kita dapat berkembang selaras dengan alam, dengan satu sama lain dan satu rumah yang kita semua miliki bersama,” kata Marco Lambertini.

Ia juga berharap bahwa pesan solidatiras untuk manusia dan planet terus hidup dan menginspirasi individu serta organisasi untuk mengambil langkah positif dalam membantu membentuk masa depan umat manusia.

Tahun 2007, Gerakan Pertama Earth Hour

Earth Hour merupakan gerakan yang diinisiasi oleh WWF. Organisasi WWF memobilisasi ratusan juta orang untuk membuat perbedaan bagi planet bumi dengan menghemat energi. 

Gerakan yang diikuti oleh jutaan orang tersebut menjadikan Earth Hour sebagai gerakan lingkungan terbesar di dunia.

Baca Juga: Sebentar Lagi Bulan Ramadhan, Simak Niat Puasa, Doa Berbuka Puasa, dan Niat Sholat Tarawih Berikut

Visi utama dari Earth Hour sendiri adalah menciptakan dampak lingkungan dengan memanfaatkan “the power of the crowd”.

Gerakan ini dilaksankan setiap hari sabtu terakhir di bulan Maret dan menjadi perayaan simbolik berupa “lights off” atau melakukan pemadaman lampu selama satu jam. Pemadaman dimulai pada pukul 20:30 waktu masing-masing negara.

Tahun 2007 adalah pertama kali Earth Hour dilaksanakan. Tepatnya di Sydney, Australia.

Saat itu, ada 2,2 juta penduduk Sydney ikut berpartisipasi memadamkan lampu yang tidak diperlukan. Dengan harapan  untuk menumbuhkan sikap peduli terhadap perubahan iklim.

Baca Juga: PPN Resmi Naik 11 Persen, Inilah Daftar Barang dan Jasa yang Tidak Terdampak

Setelah itu, beberapa negara ikut berpartisipasi di tahun selanjutnya. Ada sekitar 50 juta individu, dari 35 negara dan 371 kota yang meramaikan gerakan Earth Hour.

Pada pelaksanaan di tahun-tahun selanjutnya, jumlah partisipasi semakin bertambah. Gerakan yang awalnya muncul dari pemikiran seseorang, pelan-pelan mempengaruhi individu, organisasi, hingga kebijakan pemerintah suatu negara.

Jika dirinci, berikut adalah milestrone dari gerakan Earth Hour:

  • 2007: Di Sydney, Australia. Diikuti oleh 2, 2 juta orang.
  • 2008: Diikuti oleh 50 juta orang di 35 negara. Landmark seperti Golden Gate Bridge dan Colosseum juga ikut berpatisipasi
  • 2009: Menjadi gerakan lingkungan akar rumput terbesar di dunia.
  • 2010:  Setelah konferensi ilim COP15 PBB, di Kopenhagen, Earth Hour menjadi titik fokus global untuk seruan masa depan yang bekelanjutan

Baca Juga: Niat Sholat Tarawih yang Wajib Kamu Ingat

  • 2012: Bagian dari kampanye Earth Hour “I Will If You Will”: petisi yang dipimpin WWf-Rusia yang kemudian berhasil membuat Rsuia mengeluarkan undang-undang untuk melindungi laut negara dari polusi minyak.
  • 2012: WWF Uganda mengamankan 2.700  hektar lahan untuk membangun hutan Earth Hour pertama. Argentina juga menciptakan kawasan perlindungan laut seluas 3,4 juta hektar dengan bantuan Earth Hour.
  • 2014: Setelah kampanye Earth Hour, Kepulauan Galapagos menjadi provinsi pertama di Ekuador yang melarang kantong plastik dan kemasan sekali pakai lainnya.
  • 2015: Mendorong perubahan legislatif di beberapa negara seperti Burnei Darussalam, Malaysia, Rusia, Skotlandia & Swiss, serta Uganda.
  • 2016:  Kampanye Earth Hour WWF-Spanyol menghasilkan 50.000 warga mendesak pemerintah Spanyol untuk menghapus bahan bakar fosil dan transisi ke enero terbarukan.

Baca Juga: Aktivitas Pertanian di Inggris Terancam akibat Invasi Rusia ke Ukraina

  • 2018: Di Polinesia Prancis, Earth Hour membantu melesatirkan ekosistem laut yang vital.  Ada 5 juta kilometer persegi ZEE di Pasifik Selatan diklasifikasikan sebagai Area Laut Terkelola
  • 2020:  Saat Covid-19, Earth Hour memecahakan rekor dengan kampanye online
  • 2021: Walaupun masih ada pembatasan karena Covid-19, Virtual Earth Hour diikuti oleh 192 negara dan wilayah.  

Dampak pembakaran dari sumber daya tidak terbarukan seperti minyak bumi dan batu bara sebagai penghasil listrik mengakibatkan cepatnya laju pemanasan global. Sedangkan, listrik tetap menjadi energi mayoritas yang dikonsumsi oleh manusia.

Merujuk pada artikel ilmiah berikut: DI SINI, setidaknya ada dua cara yang bisa dilakukan menurut Shintya Kurniawa dalam penelitian berjudul “lima Hal Penting di Balik Kampanye Earth Hour”, yaitu dengan melakukan efisiensi energi dan konversi energi ke sumber-sumber terbarukan.

Baca Juga: Thirty-Nine Tamat, Jeon Mi Do Unggah Foto Son Ye Jin dan Kim Ji Hyun sambil Ucapkan Terima Kasih

Nah, Earth Hour dengan aksi mematikan listrik menjadi salah satu gerakan sederhana yang bisa dilakukan untuk efisiensi energi.

Masih mengutip dari sumber yang sama, Andy Ridley co-founder gerakan Earth Hour mengatakan bahwa awal mula gerakan ini diciptakan karena ingin menjangkau banyak orang secara luas, dan menunjukkan kepada meraka terkait manfaat Earth Hour.

“Earth Hour akan menjadi kampanye harapan dan sebuah tindakan positif sebagian besar penduduk benar-benar merasakan tingkat masalah yang sama terhadap perubahan ikim, dan harus bertanggng jawab untuk keberlangsungan alam, bertanggung jawab atas makhluk hidup lain yang tinggal di planet kita,” kata Andy Ridley.

Baca Juga: Awal Puasa Ramadhan 2022, Harga Daging Hari Ini Turun, Buruan Siapkan Rendang untuk Menu Sahur Hari Pertama

Meskipun Earth Hour dilakukan setiap Sabtu terakhir bulan Maret,  kita tetap  bisa menerapkan Earth Hour di hari-hari lainnya.

Seperti  mematikan beberapa alat elektronik yang sedang tidak kita gunakan atau pada malam hari, tidur tanpa menyalakan lampu***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: E Journal UPN Jatim

Tags

Terkini

Terpopuler