Korea Selatan dan Jepang Layangkan Protes ke Korea Utara Akibat Uji Coba Rudal yang Dilakukan

11 Januari 2022, 18:41 WIB
Ilustrasi rudal. Korea Selatan dan Jepang Layangkan Protes Ke Korea Utara Akibat Uji Coba Rudal Dalam Seminggu /Pexels/SpaceX

ZONABANTEN.com - Korea Selatan dan Jepang berikan protes kepada Korea Utara karena uji coba rudal yang kembali dilakukan terhitung dalam seminggu ini.

Dilaporkan Korea Utara tampak menguji coba rudal balistik pada hari ini, Selasa 11 Januari 2022. Rudal balistik ini kemungkinan lebih kuat dari rudal hipersonik yang sebelumnya telah diluncurkan seminggu yang lalu

Diketahui kota Pyongyang, Korea Utara tengah berburu senjata-senjata canggih yang bisa digunakan apabila dalam keadaan darurat.

Baca Juga: Kazakhstan Menahan Hampir 10.000 Orang Terkait Kerusuhan Besar yang Terjadi

Peluncuran itu menegaskan janji tahun baru pemimpin Kim Jong Un untuk memperkuat militer dengan teknologi mutakhir.

Menurut Kepala Gabungan Korea Selatan Staf (JCS) mengatakan dalam sebuah pernyataan, perkiraan awal rudal yang diluncurkan hari ini melakukan perjalanan lebih dari 700 km (435 mil) ke ketinggian maksimum 60 km (37 mil) dengan kecepatan tertinggi hingga 10 kali kecepatan suara (12.348 kmh/7.673 mph).

“Kami menilai bahwa ini lebih maju daripada rudal yang ditembakkan Korea Utara pada 5 Januari lalu, meskipun otoritas intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat sedang melakukan analisis terperinci,” ujar perwakilan JCS.

Peluncuran rudal balistik diperkirakan terdeteksi sekitar pukul 07:27 (2227 GMT) dari Provinsi Jagang, Korea Utara menuju laut di lepas pantai timurnya, lokasi yang sama dengan pengujian minggu lalu.

Baca Juga: Intip Profil, Biodata, dan Fakta Joshua SEVENTEEN yang Menarik Untuk Dikepoin

Korea Utara telah bergabung dalam perlombaan global dalam mengembangkan rudal hipersonik, yang biasanya didefinisikan sebagai senjata yang mencapai kecepatan setidaknya lima kali kecepatan suara, atau sekitar 6.200 km per jam (3.850 mph).

Selain itu rudal hipersonik dapat bermanuver pada lintasan yang relatif rendah, membuat mereka lebih sulit untuk dideteksi dan dicegat.

Namun pekan lalu, pejabat militer Korea Selatan meragukan kemampuan rudal hipersonik yang diklaim Korea Utara telah diluncurkan pada hari Rabu minggu lalu.

Baca Juga: Awal Tahun 2022, Anak di Tangsel Alami Percobaan Penculikan dan Pelecehan Seksual

"Rudal yang diluncurkan hari ini mungkin dimaksudkan untuk mengirim pesan ke Korea Selatan setelah pihak berwenang di sini mengatakan tes sebelumnya gagal dan tidak melibatkan rudal hipersonik," ujar Kim Dong-yup, mantan perwira Angkatan Laut Korea Selatan.

Setelah peluncuran rudal yang dilakukan hampir dalam waktu yang berdekatan, Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan mengadakan pertemuan darurat para anggota.

Pertemuan ini menyatakan 'kekecewaan yang kuat' karena uji coba rudal dilakukan pada saat stabilitas regional antar kedua sangat penting, dan mendesak Korea Utara untuk melanjutkan dialog dan kerja sama dengan Korea Selatan.

Tidak hanya Korea Selatan yang measa keberatan, Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida mencatat PBB baru saja selesai mengadakan diskusi bagaimana menanggapi peluncuran uji coba rudal minggu lalu.

Baca Juga: Jelang MotoGP Mandalika 2022, Pemerintah Terus Genjot Vaksinasi di Lombok

"Korea Utara terus meluncurkan rudal, itu sangat disesalkan," ujar Fumio Kishida.

Bahkan peluncuran rudal hari ini terjadi sehari setelah PBB, yang diikuti oleh Prancis, Irlandia, Jepang, Inggris dan Albania, mengeluarkan pernyataan bersama yang mengutuk uji coba rudal Korea Utara pada Rabu lalu.

"Tindakan ini meningkatkan risiko salah perhitungan dan eskalasi serta menimbulkan ancaman signifikan terhadap stabilitas regional," kata Duta Besar Amerika Serikat, Linda Thomas-Greenfield.

Saat ini resolusi Dewan Keamanan PBB telahmelarang semua uji coba rudal balistik dan nuklir oleh Korea Utara, dan telah menjatuhkan sanksi atas program tersebut.

Linda mengulangi seruan bagi negara-negara di seluruh dunia guna menegakkan sanksi agar Korea Utara kembali berunding untuk meninggalkan rudal dan senjata nuklirnya.

Baca Juga: Intip Deretan Mobil Keren dari Tahun 1920-an, Nggak Kalah Kece Sama Mobil Sekarang

Korea Utara mengatakan pihaknya terbuka untuk berbicara, tetapi hanya jika Amerika Serikat dan negara lain membatalkan 'kebijakan bermusuhan' seperti sanksi dan latihan militer.

Beberapa pengamat mengharapkan Kim Jong Un agar sepenuhnya menyerahkan persenjataan nuklir.

Korea Utara berpendapat bahwa uji coba misil dan kegiatan militer lainnya serupa dengan tindakan yang dilakukan oleh negara lain.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Korea Times

Tags

Terkini

Terpopuler