Network
ZONABANTEN.com - Kepala Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Tri Purwanto membeberkan sejak 1 Januari 2022 lalu, pihaknya telah menerima 10 laporan soal kekerasan anak dan perempuan di Tangsel.
"Ada 10 laporan yang masuk ke kita (P2TP2A) sampai hari ini. Ada percobaan penculikan terhadap anak, dan pelecehan seksual terhadap anak. Selain itu ada KBGO (Kekerasan Berbasis Gender Online). Ada juga Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Paling banyak kasus terhadap anak," kata Tri Purwanto kepada wartawan, Selasa 11 Januari 2022.
Soal percobaan penculikan, ujar Tri, terjadi di Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Setu. Modus pelaku, meminta tolong kepada korban yang usianya 12 tahun, untuk ikut menunjukan jalan menuju alamat yang ingin dituju oleh pelaku.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Bawa Jokes Tentang Korea Utara, Reaksi Shin Tae Yong dan Jeje Jadi Sorotan
"Alasannya pelaku ini tidak bisa membaca aplikasi google maps, dan mengajak korban untuk ikut menunjukan jalan. Korban sempat diiming-imingi uang Rp5000, dan diancam menggunakan pisau yang sudah dibawa pelaku, jika korban menangis. Untungnya korban ini pintar, saat motor yang dikendarai pelaku berjalan pelan, korban langsung loncat, dan berlari ke lapangan bola tempat berkerumunnya orang-orang," ujar Tri.
Korban sudah sampai di Pabuaran (Kabupaten Bogor) dan diantarkan oleh warga yang tengah menonton bola ke rumah Bapak RW. Karena korban ini hafal dengan nomor telepon orang tuanya, Ketua RW ini langsung menghubungi orang tua korban, dan korban dijemput oleh orang tuanya. Itu terjadi ke korban yang berjenis kelamin perempuan, di Kelurahan Bakti Jaya," tambahnya.
Baca Juga: Gerobak di Kawasan Malibu Serpong Dirusak OTD, Ketua KADIN Paradigma Baru Bantah Kecurigaan Pedagang
Untuk kasus pelecehan seksual, tutur Tri, terjadi di wilayah Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat. Korban, sambung Tri, berusia 8 tahun, dan pelaku berusia 13 tahun. Pelaku diketahui merupakan tetangga korban.
