Mitos Menyesatkan Seputar Covid-19, Salah Satunya Covid-19 Hanya Menyerang Orang Lanjut Usia

16 Februari 2021, 20:10 WIB
ILUSTRASI CORONA VIRUS /PIKIRAN RAKYAT/

ZONA BANTEN – Meski kasus Covid-19 terus meningkat di berbagai belahan dunia, sebagian orang malah seperti tidak peduli dengan pandemi ini.

Tidak peduli disini, bias karena kurangnya edukasi tentang bahaya yang mungkin ditimbulkan dari situasi genting yang disebut pandemi.

Bahkan, covid-19 disebut-sebut lebih dahsyat dibandingkan influenza yang pernah merenggut 50 juta penduduk dunia di masa lalu.

Baca Juga: Mimpi Buruk Ternyata Cukup Berbahaya untuk Kesehatan, Ini Kata Ahli Soal Penyebab dan Cara Mengatasinya 

“Pandemi seperti SARS-CoV-2 belum pernah terjadi sejak influenza tahun 1918 yang merenggut nyawa 50 juta di seluruh dunia,” kata Joseph M. Pierre, profesor psikiatri klinis ilmu kesehatan University California, Los Angeles, dikutip dari Healthline.

Ini terjadi lantaran banyak informasi yang beredar, terkadang sulit untuk divalidasi kebenarannya.

Begitu pula dengan merebaknya berita bohong dan misinformasi, rasanya menjadi penting untuk menyampaikan edukasi terhadap masyarakat.

Baca Juga: Masih Banyak yang Abai, 40 Warga Terjaring Sidak Protokol Kesehatan di Pasar Kaget Cigading Cilegon 

Nah, berikut ini mitos menyesatkan seputar Covid-19 yang beredar di masyarakat.

1. Mitos: Covid-19 hanya flu biasa

Bruce E. Hirsch, dokter dan asisten profesor Divisi Penyakit Menular di Northwell Health New York, mengatakan ada beberapa tumpang tindih antara COVID-19 dan penyakit lain yang disebabkan oleh infeksi virus.

“Perbedaan virus corona dan influenza serta virus yang umum adalah, virus corona berikatan dengan reseptor di bawah saluran udara." kata Bruce E.Hirsch, dikutip dari Healthline.

Baca Juga: Dr Boyke Bocorkan Posisi Bercinta Supaya Istri Cepat Hamil 

"Hal itu menjelaskan fakta bahwa sering batuk kering bersamaan dengan demam dan kelelahan adalah tiga gejala yang paling sering dikaitkan dengan Covid-19.” imbuhnya.

Bruce E.Hirsch menambahkan bahwa nyeri otot dan merasakan sakit pada tubuh adalah tanda umum influenza.

Sedangkan gejala flu biasa ditandai dengan pilek, sakit tenggorokan, atau bersin.

"...Batuk intensif dan berdahak, dapat terjadi dengan infeksi Covid-19, terutama pada tahap lanjut, tetapi tidak khas dengan gejala awal. ” kata Bruce E Hirsch.

Baca Juga: Tangkapan layar Informasi Proyek Miliaran Rupiah Tanpa Lelang di LPSE Dibantah oleh Pemprov Banten

 

2. Mitos 2: Covid-19 hanya menyerang orang lanjut usia

Menurut dataTrusted Source dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menunjukkan bahwa di Amerika Serikat, dari hampir 2.500 pengidap Covid-19 yang teridentifikasi usianya, 29% berusia 20 hingga 44 tahun.

“Seseorang yang masih muda cenderung tidak menderita penyakit parah." kata Bruce E.Hirsch.

Baca Juga: Ada Apa Ini? Afrika Selatan Minta Serum Institute Menarik Kembali 1 Juta Dosis Vaksin

"Tetapi kami sangat terganggu melihat cukup banyak individu yang di bawah usia 60, sekitar 30-an dan 40-an, beberapa terpapar parah, kritis, menggunakan alat bantu pernapasan, dan membutuhkan perawatan dan sumber daya medis luar biasa." imbuhnya.

Artikel ini sebelumnya telah dimuat di portaljember.com dengan judul, 5 Mitos tentang Covid-19 yang Perlu Diabaikan, Nomor 5 Sering Terjadi

Bruce E.Hirsch mengatakan bahwa pasien yang lebih muda umumnya kelebihan berat badan dan menderita diabetes, tekanan darah tinggi, atau masalah jantung.

Baca Juga: Luar Biasa! Ini 15 Fakta Menarik Parfum, Ternyata Bahan Pembuatannya Ada yang Berasal dari Muntahan Paus

3. Mitos 3: Tidak ada yang bisa dilakukan sampai ditemukan vaksin

Bruce E.Hirsch mengatakan bahwa efektivitas vaksin memerlukan waktu untuk diamati.

Fokus pada obat lain untuk mengobati gejala Covid-19 juga penting, serta obat yang dapat menenangkan respons peradangan tubuh terhadap infeksi.

Masyarakat bisa mengurangi kemungkinan terpapar Covid-19 dengan rajin menggunakan masker.

Baca Juga: Perlu Hati-hati! Orang dengan Asma Berisiko Mengalami Gejala Flu Lebih Buruk, Simak Penjelasannya

4. Mitos 4: virus diciptakan oleh manusia

Meski Covid-19 tergolong baru, virus corona lain telah menyebabkan masalah kesehatan pada manusia dalam beberapa tahun terakhir, termasuk penyebab SARS dan MERS.

“Menganggap Covid-19 sebagai senjata biologis yang lolos dari kendali atau yang dibuat oleh manusia,hal itu bisa digolongkan sebagai mekanisme pertahanan psikologis untuk memahami, menahan, dan membuat pengecualian pada fenomena ini." kata Bruce E.Hirsch.

"Itu (persepsi tentang mitos Covid-19) membuat dunia lebih mudah untuk dipahami dan memberikan kenyamanan palsu dan memberikan pandangan dunia tentang kita versus mereka.” imbuhnya.

Baca Juga: Booster Pertama Gagal Mendarat, Peluncuran ke-19 Misi Starlink Masih Dianggap Sukses

5. Mitos 5: Pemerintah dan ilmuwan menyembunyikan informasi

Ketidakpercayaan terhadap institusi otoritas, seperti WHO dan CDC, saat ini bisa menjadi masalah, kata Bruce E. Hirsch.

“Ada bias kognitif yang terkait dengan penilaian risiko, dalam beberapa kondisi cenderung meremehkan (seperti Covid-19) kadang melebih-lebihkan (seperti peristiwa yang jarang terjadi, contohnya kecelakaan pesawat)." kata Pierre, narasumber Healthline.

Menurut Pierre, misinformasi adalah senjata yang terkenal. Umumnya digunakan sebagai senjata politik.

Baca Juga: Rela Peran Andin Ikatan Cinta Direbut Barbie Kumalasari, Amanda Manopo: Gantiin Aja Kak 

Beberapa orang berpendapat bahwa tujuan (misinformasi) adalah membuat orang kehilangan kepercayaan tidak hanya pada institusi otoritas, tetapi juga pada konsep kebenaran dan kepercayaan.

Bruce E. Hirsch mengimbau untuk mendengarkan rekomendasi para ahli, seperti sering mencuci tangan, menghindari menyentuh area wajah, dan mempraktikkan jarak sosial.

Namun, karena Covid-19 menyebabkan masalah parah ketika tubuh tidak sehat dan dalam keadaan pro-inflamasi, Bruce E. Hirsch juga mengatakan bahwa menjaga kesehatan sama pentingnya.

Baca Juga: Tercyduk! 3 Pelajar Ini Jual Motor Hasil Begal via Facebook 

Beberapa kegiatan yang bisa dipertimbangkan menurut Bruce E. Hirsch, yaitu memulai latihan dan diet, cukup tidur, dan mencari cara untuk mengurangi stres.

Jika memiliki kondisi kesehatan kronis, sebaiknya berusaha untuk mengatasi sebaik mungkin.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler