Mimpi Buruk Ternyata Cukup Berbahaya untuk Kesehatan, Ini Kata Ahli Soal Penyebab dan Cara Mengatasinya

- 16 Februari 2021, 15:30 WIB
Ilustrasi Mimpi Buruk
Ilustrasi Mimpi Buruk /ThuyHaBich/Pixabay


ZONA BANTEN – Mimpi buruk bervariasi dalam tingkat keparahan tetapi berpotensi menyebabkan malam tanpa tidur dan bahaya psikologis.

Dilansir dari Express, mimpi buruk itu normal dan terjadi pada semua orang, tetapi mimpi yang mengancam atau menakutkan secara teratur akan menyebabkan kurang tidur dan gangguan pemikiran serta suasana hati.

Mimpi adalah kumpulan gambar, pikiran, atau perasaan yang terjadi selama tidur, dan biasanya tidak terkait dengan kehidupan nyata.

Tujuan bermimpi belum diketahui secara resmi, tetapi para ahli tidur percaya bahwa mimpi berperan dalam membangun ingatan, memproses emosi, dan menyaring informasi yang tidak berguna.

Baca Juga: Ternyata Deretan Mimpi Buruk Ini Justru Berarti Baik, Diantaranya Mimpi Ketemu Hantu dan Kecelakaan

Subjek mimpi dapat bervariasi tergantung pada apa yang ada di pikiran atau apa yang telah terjadi.

Mimpi buruk bisa sangat mengganggu dan menyebabkan banyak malam tanpa tidur. Apa sebenarnya penyebab mimpi buruk?

Mimpi buruk terjadi selama tidur REM (gerakan mata cepat), yang biasanya terkonsentrasi pada paruh kedua malam.

Biasanya orang yang bermimpi buruk mampu mengingat dan menggambarkan mimpi buruk itu.

Mimpi buruk biasa terjadi dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan kecuali terjadi berulang.

“Mimpi buruk dianggap sebagai akibat dari stres atau kecemasan dan dapat dikaitkan dengan peristiwa traumatis seperti serangan, kematian orang yang dicintai atau PTSD,” kata ahli tidur dan energi penulis The Little Book of Sleep: The Art of Natural Sleep, Dr Nerina Ramlakhan, seperti dikutip ZONA BANTEN dari artikel Express.

Baca Juga: Waspada! Polusi Udara Mengancam Kesehatan Kardiovaskular Anda, Ini Kata Penelitian

“Sebagian besar mimpi atau mimpi buruk terjadi selama tidur REM atau lebih tepatnya kondisi trans hipnagogik yang merupakan tahap tidur REM yang Anda alami tepat saat Anda baru lahir atau tertidur,” tambahnya.

Menurut Ramlakhan, mimpi dan mimpi buruk bisa mencerminkan apa yang ada di alam bawah sadar.

 “Mimpi dan mimpi buruk Anda dapat dikaitkan dengan pikiran dan perasaan yang belum diproses pada saat Anda sadar. Cara Anda mempersiapkan pikiran, kata-kata yang Anda pikirkan sebelum tidur begitu penting,” katanya.

“Buku yang Anda baca, program TV yang Anda tonton, percakapan yang Anda lakukan, musik atau podcast yang Anda dengarkan, apa pun yang Anda pilih akan mengirim pesan ke sistem saraf,” tambahnya.

Mimpi buruk sangat mengganggu dan dapat menyebabkan seseorang menunda atau menghindari tidur, menyebabkan kurang tidur, dan masalah kesehatan lebih lanjut.

Baca Juga: Perlu Hati-hati! Orang dengan Asma Berisiko Mengalami Gejala Flu Lebih Buruk, Simak Penjelasannya

Kurang tidur dan rasa takut untuk tidur dapat membuat mimpi buruk menjadi lebih buruk dan membuat seseorang mengalami rebound tidur REM.

Semua gabungan ini dapat menyebabkan insomnia dan masalah tidur kronis lainnya, jadi penting untuk mengatasi mimpi buruk sebelum situasinya lebih parah.

Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mencari akar masalahnya, mengatasi penyebab mimpi buruk, dan mencoba untuk rileks sebelum tidur.

“Atasi stres Anda, dapatkan bantuan, pelajari beberapa teknik relaksasi, catat kekhawatiran Anda, dan itu akan menjadi lebih baik. Jika tidak, carilah dukungan terapeutik,” ujar Ramlakhan.

Kebiasaan sehari-hari juga akan memengaruhi kualitas tidur, jadi pastikan Anda mengingat kegiatan Anda di hari itu sebelum menyalahkan mimpi buruk pada sesuatu yang lebih dalam.

Baca Juga: Booster Pertama Gagal Mendarat, Peluncuran ke-19 Misi Starlink Masih Dianggap Sukses

“Pilihan gaya hidup yang buruk seperti menghabiskan terlalu banyak waktu di perangkat elektronik, tidur larut malam dan bangun larut malam, terlalu banyak minum kafein dan alkohol, dan terlalu banyak camilan manis sebelum tidur juga dapat memengaruhi sistem saraf yang menyebabkan mimpi dan mimpi buruk yang lebih jelas dan bahkan menyedihkan,” tutur Ramlakhan.

"Jika Anda ingin berhenti mengalami gangguan tidur seperti ini, Anda mungkin perlu membenarkan gaya hidup Anda,” sarannya.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x