Presiden Joe Biden Bawa AS Bergabung Kembali dengan Dewan HAM PBB Setelah Keluar Gara-gara Protes Israel

8 Februari 2021, 16:35 WIB
Presiden AS Joe Biden /

ZONA BANTEN – Amerika Serikat (AS) akan kembali masuk dalam Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pemerintahan Presiden AS, Joe Biden, akhirnya akan terlibat kembali dengan PBB setelah mundur tiga tahun lalu.

Dilansir dari Reuters, langkah ini diambil tiga tahun setelah mantan Presiden AS, Donald Trump, menarik diri karena pemerintahan Trump menganggap PBB ‘bias’ terhadap Israel dan kurangnya reformasi.

Baca Juga: Soal Kasus Ujaran Kebencian Oknum Lurah, Kasat Reskrim Polres Tangsel : Nanti Dulu Yah 

Menurut seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri pada Minggu, 6 Februari 2021, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, akan mengumumkan pada Senin bahwa Amerika Serikat akan kembali ke dewan yang berbasis di Jenewa sebagai pengamat.

"Kami bermaksud melakukannya dengan mengetahui bahwa cara paling efektif untuk mereformasi dan meningkatkan Dewan adalah dengan terlibat di dalamnya dengan cara yang berprinsip," kata pejabat itu sebagaimana dikutip ZONA BANTEN dari artikel Reuters.

“Kami tahu bahwa Dewan berpotensi menjadi forum penting bagi mereka yang memerangi tirani dan ketidakadilan di seluruh dunia. Dengan hadir di meja, kami berupaya untuk mereformasi dan memastikannya dapat memenuhi potensi itu,” kata pejabat itu.

Baca Juga: Ini 6 Alasan Kegagalan Orang Tua dalam Memahami Kebutuhan Emosional Anak, Ayah Bunda Harus Paham 

Rencana kembalinya AS ke dalam Dewan Hak Asasi Manusia PBB tersebut pertama kali dilaporkan oleh Associated Press.

Trump, seorang Republikan yang memiliki agenda "America First" berkontribusi pada keputusannya untuk menarik diri dari berbagai organisasi dan perjanjian internasional.

Hal ini termasuk keluarnya AS dari Dewan Hak Asasi Manusia pada tahun 2018 setelah setengah jalan dari total masa jabatan tiga tahun karena hal yang disebut Trump ‘bias kronis’ terhadap Israel dan kurangnya pembaruan.

Baca Juga: Polisi Pastikan Miliaran Uang Palsu Belum Tersebar di Tangsel 

Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 orang akan memilih anggota baru dewan akhir tahun ini.

Anggota dipilih selama tiga tahun dan tidak dapat melayani lebih dari dua periode berturut-turut.

Kandidat ini dipilih melalui pemungutan suara rahasia dalam kelompok geografis untuk memastikan jumlah perwakilan yang merata.

Baca Juga: BRI Kembali Salurkan BLT UMKM Rp2,4 Juta pada Februari 2021, Cek Nama Anda di eform.bri.co.id 

Sesi berikutnya dari dewan yang beranggotakan 47 orang di Jenewa itu akan dimulai akhir bulan Februari 2021 ini.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler