Amerika dan China Berseteru Terkait Penelitian Asal Usul Covid-19 Oleh WHO di Wuhan.

19 Januari 2021, 14:40 WIB
Ilustrasi perseteruan antara China dan Amerika Serikat. (PIXABAY) /

ZONABANTEN.com - Penelitian yang dilakukan WHO terkait asal-usul Covid-19 di Wuhan, membuat negara Amerika Serikat (AS) dan China berseteru.

Kedua negara, AS dan China berseteru setelah para peneliti dari WHO mencoba masuk lebih dalam guna mengetahui dari mana asal Covid-19 sebenarnya.

Amerika meminta China untuk mengizinkan tim ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mewawancarai tenaga kesehatan, mantan pasien dan pekerja lab, di pusat kota Wuhan.

Baca Juga: Program Kartu Prakerja 2021 via prakerja.go.id Segera Dibuka, Langkah Pendaftaran ini Harus Dipahami

Terkait rencana wawancara tersebut tim Amerika langsung mendapat teguran dari China.

Tim ahli independen yang dipimpin WHO mencoba untuk menentukan asal-usul Covid-19 dengan melakukan penelitian di Wuhan, dugaan lokasi awal ditemukan virus korona.

Para tim peneliti tiba pada 14 Januari di Wuhan di mana mereka mengadakan telekonferensi dengan rekan-rekan China selama karantina dua minggu sebelum mulai bekerja di lapangan.

Baca Juga: Tim SAR Telah Temukan 308 Human Body Remain dari Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

Amerika Serikat yang menuduh China menyembunyikan penyebaran awal, telah menyerukan penyelidikan yang dipimpin WHO "transparan".

AS juga mengkritik persyaratan kunjungan, di mana para ahli China telah melakukan penelitian tahap pertama.

"China harus membagikan semua studi ilmiah tentang sampel hewan, manusia, dan lingkungan yang diambil dari pasar di Wuhan, di mana virus SARS-CoV-2 diyakini ada, yang muncul pada akhir 2019," kata Garret Grigsby dari Departmen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, delegasi AS.

Baca Juga: Astaga! Pria Ini Ditemukan Tinggal di Bandara Selama Berbulan-Bulan Karena Takut Corona

Analisis komparatif dari data genetik semacam itu akan membantu untuk mencari sumber yang tumpang tindih dan potensial, dari wabah yang memicu pandemi Covid-19, katanya kepada Dewan Eksekutif WHO.

“Kami memiliki tugas serius untuk memastikan bahwa penyelidikan kritis ini kredibel dan dilakukan secara objektif dan transparan,” kata Grigsby, yang juga merujuk pada varian virus yang ditemukan di Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil.

Sun Yang, Direktur jenderal kantor tanggap darurat kesehatan dari Komisi Kesehatan Nasional China, mengatakan kepada dewan: "Studi asal virus bersifat ilmiah. Perlu koordinasi, kerja sama. Kita harus menghentikan tekanan politik apa pun. "

Baca Juga: Cegah Terjadinya Penjarahan, Polres Majene Kawal Distribusi Bantuan untuk Korban Gempa Sulbar

Delegasi Australia juga meminta tim WHO untuk memiliki akses ke "data, informasi, dan lokasi utama yang relevan".

"Tidak ada jaminan jawaban," kata kepala darurat WHO Mike Ryan kepada wartawan Jumat lalu. “Ini adalah tugas yang sulit untuk menentukan asal-usulnya sepenuhnya dan terkadang perlu dua atau tiga atau empat kali percobaan untuk dapat melakukannya dalam pengaturan yang berbeda.”

Diketahui sebelumnya, Organisasi kesehatan dunia (WHO) mengirim tim ahli virus dan ahli lainnya ke wilayah Wuhan, tempat diduga pertama kali Covid-19 ditemukan.

Baca Juga: Banjir di Pesisir Manado Bukanlah Tsunami, BMKG Himbau Warga Agar Tidak Panik

Sebuah tim peneliti dunia tiba pada Kamis, 14 Januari silam di kota Wuhan, China di mana pandemi virus korona pertama kali terdeteksi.

Para tim ahli virus akan melakukan penyelidikan yang dapat dikatakan sensitif secara politik untuk China.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler