Kaleidoskop: 8 Peristiwa Medis dan Temuan Fenomenal di Tahun 2022 yang Mencatat Sejarah Dunia Kedokteran

- 5 Januari 2023, 05:11 WIB
Ilustrasi, 8 Peristiwa Medis dan Temuan Fenomenal di Tahun 2022
Ilustrasi, 8 Peristiwa Medis dan Temuan Fenomenal di Tahun 2022 /Pixabay

ZONABANTEN.com – Sepanjang tahun 2022 telah berhasil tercipta beberapa terobosan luar biasa dalam dunia medis yang beberapa temuannya masih bersifat akademis berhasil memetakan genom manusia secara lengkap, akumulasi dari penelitian yang sudah dilakukan selama bertahun-tahun, hingga menemukan vaksin kanker mRNA.

Berikut adalah 8 peristiwa medis dan temuan fenomenal di tahun 2022 yang telah berhasil mencatat sejarah dunia kedokteran.

Baca Juga: Deretan Wisata Alam Labuan Bajo Yang Pastinya Sangat Indah, Cocok Untuk Berlibur

1. Evolusi Konvergen Omicron

Tahun ketiga pandemi Covid19 telah menandai kembalinya keadaan normal, bahkan saat ini kebijakan pemerintah mengenai PPKM telah dihentikan dengan mengeluarkan mendagri Nomor 53 tahun 2022 tentang pencegahan dan pengendalian Covid-19 pada masa transisi menuju endemi.

Namun pada pertengahan 2022 dunia dihebohkan lagi dengan adanya varian baru virus Covid-19 bernama ‘Omicron’. Varian Omicron, juga dikenal sebagai garis keturunan B.1.1.529, adalah sebuah varian SARS-CoV-2, sebuah koronavirus yang menyebabkan Covid-19. WHO menyatakannya sebagai varian yang diwaspadai dan menamakannya dari bahasa Yunani.

Varian omicron BN.1 melakukan evolusi konvergen, yakni proses terciptanya spesies yang berbeda, tetapi berasal dari organisme yang sama. Sub varian ini mengembangkan sifat yang sama. Kemampuan ini membuatnya lebih bisa beradaptasi terhadap lingkungan yang baru.

Ketika SARS-CoV-2 terfragmentasi menjadi lusinan sub-varian berbeda, semuanya menyatu pada mutasi serupa sehingga masih terjadi kematian karena SARS-CoV-2 dan masih terus menginfeksi manusia untuk kedua, ketiga, dan keempat kalinya.

Baca Juga: Prediksi Cremonese vs Juventus Serie A Malam Ini: Skor 0-2, Perkiraan Starting Line-up & Link Streaming

2. Rekaman Orang Sebelum Meninggal

Ketika peneliti sedang memantau gelombang otak pasien berusia 87 tahun yang menderita epilepsy dengan EEG dan tiba-tiba pasien mengalami serangan jantung dan meninggal pada saat itu peneliti secara tak sengaja merekam aktivitas otak seorang pasien sebelum ia meningal dunia.

Sehingga peneliti memiliki rekaman aktivitas otak dalam kondisi sekarat sesaat sebelum meninggal selama 15 menit. Dari rekaman itu diketahui, gelombang otak pasien mirip dengan gelombang yang biasa dilihat ketika seseorang bermimpi.

Tetapi memang sebelumnya fenomena mengulangi memori masa lalu ketika seseorang sekarat telah dilaporkan beberapa kali. Laporan tersebut datang dari mereka yang hampir meninggal dunia.

Baca Juga: Spoiler One Piece 1072: Alasan Garp Dinilai Mengkhianati Pemerintah Dunia

3. Temuan Vaksin Penyakit Saraf

Selama beberapa decade peneliti menduga bahwa penyakit saraf atau Multiple Sclerosis (MS) dipicu oleh infeksi virus. Ternyata infeksi virus atau Epstein-Barr Virus (EBV) pada dasarnya terkait erat dengan penyakit saraf MS. Sehingga secara hipotesis disimpulkan bahwa vaksin EBV dapat mencegah sejak dini penyakit saraf atau Multiple Sclerosis (MS).

4. Berhasil Mengurutkan Genom Manusia

Para ilmuwan berhasil meluncurkan genom manusia secara lengkap untuk pertama kalinya pada, Kamis 31 Maret 2022. Penerbitan genom ini mengisi celah yang telah dilakukan upaya sebelumnya sambil membawa harapan baru dalam pencarian mutasi penyebab penyakit dan variasi genetik di antara 7,9 miliar orang di dunia.

Sebelumnya proyek penelitian genom manusia telah berjalan selama beberapa dekade. Draf pertama diterbitkan pada tahun 2000, kemudian disempurnakan pada tahun 2003 dan masih sekitar 92% dari total genom. Tahun 2022 setelah telah melewati dua dekade penelitian seluruh genom manusia akhirnya berhasil diurutkan tanpa celah yang jumlahnya sekitar 3 milyar basis.

Baca Juga: Deretan Film MCU Ini Akan Rilis Pada Awal Tahun 2023, Siap Membuat Para Fans Penasaran!

5. Terapi Gen Termahal dalam Sejarah

Tahun 2022 menjadi tahun persetujuan terapi gen termahal dalam sejarah kedokteran untuk sekali terapi. Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, menyetujui terapi gen rare blood disease atau penyakit darah langka dengan harga mencapai 2,8 juta USD atau sekitar 43 Milyar rupiah. Dan terapi gen hemophilia sebesar 3,5 juta USD atau sekitar 54 Milyar rupiah.

Hal ini menjadikan Zynteglo sebagai terapi pengobatan medis termahal sepanjang sejarah.

Zynteglo sendiri merupakan terapi gen yang dirancang untuk memberikan pengobata terhadap pasien thalasemia beta, sebuah penyakit langka yang membuat penderitanya memerlukan transfusi darah seumur hidup. Terapi gen ini dapat dipersonalisasi untuk setiap pasien thalasemia beta.

Beberapa uji klinis terhadap terapi gen serupa juga melaporkan beberapa temuan kasus kanker. Oleh sebab itu dalam terapi Zynteglo tidak menutup kemungkinan bahwa terapi Zynteglo tak lepas dari risiko tersebut. Namun, sejauh ini belum ditemukan adanya kejadian berat terkait terapi Zynteglo pada pasien yang berpartisipasi dalam uji klinis.

Baca Juga: Spoiler One Piece 1072: Mihawk Ternyata Sudah Lama Sadar Kemampuan Haki Penakluk Zoro

6. Uji Coba Vaksin Kanker Kulit mRNA

Setelah meraih keberhasilan luar biasa vaksin mRNA Covid-19 pada tahun 2020 lalu, banyak penelitian yang menggunakan teknologi tersebut untuk mengobati kanker. Terutama dua perusahaan besar BioNTech dan moderna yang memproduksi vaksin mRNA. Saat ini kedua perusahaan tersebut dalam uji coba tahap akhir pada manusia.

7. Transplantasi Jantung Babi ke Manusia

Xenotransplantasi atau proses transplantasi sel, jaringan, atau organ dari satu spesies ke spesies lain. Hal tersebut memiliki sejarah yang panjang. Pencangkokan atau transplantasi  jantung babi ke manusia bukan merupakan xenotranplantasi pertama yang pernah terjadi.

Dilansir dari New York Times, pada 1960-an, peneliti pernah melakukan transplantasi ginjal simpanse ke beberapa pasien manusia. Akan tetapi, pasien yang menerima transplantasi tersebut dapat bertahan hidup paling lama hanya sekitar sembilan bulan.

Selain itu David Bennet pasien berusia 57 tahun menerima tawaran pengobatan eksperimental mengenai transplantasi jantung babi sebagai upaya terakhir pada, 7 Januari 2022. Bennet mampu bertahan dua bulan hingga akhirnya meninggal karena gagal jantung. Para peneliti yang menangani transplantasi masih menyelidiki bagaimana Bennet meninggal karena pada studi awal tidak menunjukkan tanda-tanda penolakan organ.

Pemilihan babi karena menurut penelitian hewan ini memiliki keunggulan dibandingkan primata dalam hal pengadaan organ. Babi lebih mudah dibesarkan dan bisa mencapai ukuran manusia dewasa dalam kurun waktu enam bulan.

Baca Juga: One Piece 1072 Spoiler: Haki Asli Garp Segera Ditampilkan!

8. Izin Transplantasi Tinja

Jarang sekali orang membicarakan tinja atau kotoran manusia secara serius. Bahkan kebanyakan merasa jijik jika membahas hal ini.

Namun dalam dunia kedokteran, sistem pencernaan dan tinja jadi tema riset penting. Apa yang disebut riset mikrobiom, setelah bertahun diabaikan kini mulai jadi topik penting.

Australia adalah negara pertama di dunia yang mengizinkan terapi transplantasi tinja yang dirancang untuk mengobati infeksi bakteri Clostridioides difficile (C.diff). Setelah itu Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat juga menyetujui untuk mengobati jenis infeksi yang sama.***

Update Informasi menarik lainnya dari ZONABANTEN.com dapat dilihat DISINI.***

Editor: Rahman Wahid

Sumber: Instagram @molanews.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah