Network
ZONABANTEN.com – Varian Omicron masih menyerang dunia hingga saat ini. Penggunaan masker dan protokol kesehatan lainnya harus selalu dilakukan untuk menjaga diri dari virus Covid 19.
Selama pandemi Covid 19 yang sudah berjalan kurang lebih dua tahun, berbagai macam masker tersebar di pasaran menyusul pencegahan penyebaran virus.
Sesuai studi terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Infectious Diseases, masker wajah membantu mengurangi jarak yang dapat ditempuh patogen di udara saat berbicara atau batuk lebih dari setengahnya dibandingkan dengan tidak memakai masker.
Baca Juga: Fakta Sejarah di Balik Pusat Sains Dunia, Ternyata Islam Pernah Menguasai Sains dan Peradaban Dunia
Sejak pandemi Covid 19 mendatangkan malapetaka di seluruh dunia, para ilmuwan dan pakar kesehatan telah menganjurkan penggunaan masker wajah untuk mengekang penyebaran virus.
Karena kasus Covid terus meningkat secara global karena varian Omicron, perlindungan terhadap virus harus menjadi prioritas.
Sementara itu, efektivitas masker wajah telah menjadi topik perdebatan oleh beberapa orang.
Studi baru yang dikeluarkan oleh para peneliti di University of Central Florida menawarkan wawasan mengenai masker yang baik untuk digunakan mencegah penyebaran virus.
Baca Juga: Gawat! Statistik Mencatat Satu dari 10 Orang di Inggris Terinfeksi Covid Minggu Lalu
Studi terbaru menemukan bahwa tanpa masker, tetesan/aerosol terdeteksi hingga maksimum 1,25 m saat berbicara dan hingga 1,37 m saat batuk.
Studi tersebut menyebutkan bahwa selain itu, penggunaan masker juga sangat efektif dalam mengurangi jumlah aerosol yang dikeluarkan.
Masker yang terbuat dari kain mengurangi jarak aksial maksimum menjadi 0,61m untuk berbicara dan menjadi 0,67m saat batuk.
Di sisi lain, jarak aman menjadi 0,46 m untuk berbicara dan 0,52 m saat batuk jika menggunakan masker sekali pakai.***
