Siklus Menstruasi Dapat Berubah Setelah Vaksin COVID Menurut Penelitian, Bisa Terlambat Sampai 47 Hari

- 8 Januari 2022, 18:49 WIB
Siklus Menstruasi Dapat Berubah Setelah Vaksin COVID Menurut Penelitian, Bisa Terlambat Sampai 47 Hari
Siklus Menstruasi Dapat Berubah Setelah Vaksin COVID Menurut Penelitian, Bisa Terlambat Sampai 47 Hari /Unsplash

ZONABANTEN.com - Sebuah penelitian telah menyatakan bahwa siklus menstruasi dapat terganggu akibat vaksin COVID-19.

Menurut sebuah studi yang didanai Institut Kesehatan Nasional Amerika, wanita yang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19 akan mengalami kemunduran siklus menstruasi sekitar sehari dibandingkan dengan mereka yang tidak divaksinasi.

Meskipun begitu, peningkatan tersebut tidak signifikan secara klinis. Perubahan siklus menstruasi yang berjumlah kurang dari delapan bulan dinilai normal oleh Federasi Internasional Ginekologi & Obstetri.

Baca Juga: Apa Itu Hipoksia Otak? Begini Penjelasan, Gejala, dan Penyebabnya

Efek yang dirasakan juga hanya akan bersifat kecil dan sementara, menurut penulis utama Alison Edelman.

Selain itu, jumlah hari dalam pendarahan juga tidak akan terpengaruh, seperti yang tertulis dalam jurnal yang dipublikasikan dalam Obstetrics & Gynecology tersebut.

Untuk studi ini, sejumlah ilmuwan telah meneliti data anonim dari pengguna wanita berusia 18 sampai 45 tahun yang tidak sedang menggunakan kontrasepsi hormon dalam sebuah aplikasi pelacak kesuburan.

Baca Juga: Bursa Transfer: Ini Dia Pengganti Trippier, Gareth Bale Pensiun, Coutinho ke Aston Villa, Paul Pogba…

Sekitar 2,400 partisipan dalam penelitian telah mendapat vaksin, dengan penerima Pfizer sebagai mayoritas (55 persen), diikuti oleh Moderna (35 persen), dan Johson & Johnson (7 persen).

Sementara 1,500 wanita lain yang tidak divaksinasi juga diikutsertakan sebagai subjek perbandingan.

Data dari grup yang telah disuntik diambil dari tiga jadwal berturut-turut sebelum pemberian vaksin dan juga dari tiga jadwal berurutan lainnya, sementara mereka yang belum divaksinasi diteliti melalui hasil dari enam jadwal berurutan.

Baca Juga: Waspada! Ramalan Prabu Jayabaya Prediksikan Pada Tahun 2022 Kembali Terjadi Bencana yang Dahsyat

Setelah melalui penelitian, telah diambil kesimpulan bahwa respon dari sistem imun kepada vaksin yang diberikan dapat menjadi alasan dari perubahan tersebut.

Sistem imun yang telah aktif dapat mempengaruhi cara otak berkomunikasi dengan tubuh, atau jam biologis manusia, menurut Edelman.

Vaksinasi yang terjadi pada awal fase volikular menjadi masa dimana perubahan terlihat paling menonjol. Diketahui bahwa sebuah grup cabang dengan subjek penelitian yang menerima dua suntikan Pfizer atau Moderna pada jadwal yang sama mendapat perpanjangan siklus selama dua hari, meskipun efek tersebut hanya sementara.

Kini tim penelitian berharap dapat mengumpulkan informasi lain mengenai siklus-siklus berikutnya dari wanita yang telah divaksinasi.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Science Alert


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah