Flalat, Bahan Kimia Berbahaya yang Ditemukan di Bahan Makanan

- 23 Oktober 2021, 11:12 WIB
Ilustrasi Makanan yang Disimpan dalam Wadah Plastik/Unsplash/S'well
Ilustrasi Makanan yang Disimpan dalam Wadah Plastik/Unsplash/S'well /

ZONABANTEN.com - Penting untuk berhati-hati dengan kandungan pada makanan yang dimakan.

Juga perlu memperhatikan jenis bahan pada kemasan tertentu juga.

Lebih baik lagi untuk menghindari makanan yang dikemas dalam plastik karena paparan ftalat.

Ftalat aliass bahan kimia beracun yang ditemukan dibanyak wadah makanan plastik.

Racun yang ditemukan di banyak wadah makanan plastik tersebut memiliki konsekuensi kesehatan yang serius.

Baca Juga: Resep Membuat Pai Ayam yang Mengenyangkan dan Sehat

Faktanya, sebuah studi baru menemukan bahwa ftalat berkontribusi pada 91.000 hingga 107.000 kematian per tahun.

Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Pollution, para peneliti membandingkan data dari peserta Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional AS dari 2001-2010 (yang menyediakan sampel urin untuk diuji ftalat).

Dengan informasi tentang kematian hingga akhir 2015. Mereka melihat kematian dari semua penyebab.

Pada akhirnya, para peneliti menemukan bahwa ftalat meningkatkan risiko kematian dari semua penyebab, serta kematian akibat masalah kardiovaskular.

Ftalat atau Phthalates mengganggu metabolisme dalam berbagai cara, terutama dengan meretas hormon.

Baca Juga: Menu Sarapan dengan Protein Tinggi Terbaik yang Mengenyangkan

Juga berkontribusi pada peradangan, proses kunci dalam penyakit jantung.

Peradangan kronis dapat memiliki konsekuensi kesehatan yang serius.

Selain dikaitkan dengan penyakit jantung, juga dapat meningkatkan risiko kanker, radang sendi, diabetes tipe II, dan penyakit Alzheimer diantara kondisi lainnya.

Penelitian ini dilakukan dengan baik dan dilakukan oleh ilmuwan terpercaya.

Studi tersebut memberitahu kita bahwa tindakan pencegahan harus diambil untuk meminimalkan paparan ftalat.

Mengingat ftalat telah dikaitkan dengan banyak konsekuensi kesehatan yang menakutkan.

Baca Juga: Tips Menjaga Makanan Tetap Dingin Walaupun Tidak Diletakkan di Kulkas

Sebuah studi pada 2012 yang diterbitkan dalam jurnal Gene mencatat hubungan antara efek gangguan endokrin ftalat dan peningkatan risiko penyakit kelamin, prostat, ovarium, dan payudara.

Sebuah artikel pada 2016 di jurnal Environment International menyoroti hubungan antara ftalat dan masalah kesuburan, penyakit pernapasan, dan gangguan otak.

Jadi, dengan adanya bukti tersebut dapat membantu melindungi diri dari beberapa konsekuensi kesehatan negatif tersebut.

Mengurangi konsumsi makanan yang telah dikemas dalam plastik bisa menjadi awal yang baik, bahkan jika menurut anda makanan dalam kemasan itu sehat.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Eat This, Not That


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x