Tahun Baru Imlek 2021: 4 Tradisi Perayaan Tahun Baru Imlek di Tiongkok dan Maknanya

- 11 Februari 2021, 20:00 WIB
Ilustrasi Tahun Baru Imlek
Ilustrasi Tahun Baru Imlek /katherinelake/Pixabay


ZONA BANTEN – Hari pertama Tahun Baru Imlek 2021 jatuh pada 12 Februari. Pada tengah malam, Tahun Tikus akan segera berakhir dan Tahun Kerbau akan dimulai.

Zodiak Cina ditentukan berdasarkan astrologi, numerologi, dan tradisi ribuan tahun yang bersejarah.

Melansir dari Gokunming, berikut ini 4 tradisi yang dilakukan oleh Kaum Tionghoa dalam perayaan Tahun Baru Imlek atau biasa juga disebut Festival Musim Semi.

1. Kembang api

Tepat tengah malam, kota-kota besar dan desa-desa kecil akan meledak dengan suara dan lampu jutaan kembang api.

Secara tradisional, kembang api digunakan untuk menakut-nakuti roh jahat dari tahun sebelumnya dan menjauhkan mereka yang bersembunyi di tahun baru.

Secara umum, tahun baru dipandang sebagai awal yang baru, dan kembang api dianggap dapat membantu membersihkan jalan kesialan.

Baca Juga: Tahun Baru Imlek 2021: Ternyata Begini Asal-usul Penentuan Lambang Tahun Kerbau Logam

Tradisi ini berakar dari mitologi Tiongkok. Menyalakan petasan adalah cara efektif untuk mengintimidasi monster perampok Nian (年 兽).

Legenda mengatakan iblis itu berulang kali menyerang sebuah desa selama tahun baru dan memiliki kecenderungan untuk membawa anak-anak kecil.

Penduduk desa akhirnya menemukan bahwa Nian bisa ketakutan dengan suara keras dan warna merah.

Kisah Nian diperagakan kembali selama pertunjukan barongsai tahun baru yang riuh rendah dan diiringi oleh petasan dan alat musik tradisional Tiongkok.

Juga pada tengah malam, di bawah kanopi kembang api, kuil Buddha dan Daois di Kerajaan Tengah akan dibanjiri orang.

Pengunjung kuil akan berdoa dan menyalakan dupa dan lilin untuk mendapatkan pahala.

Hal ini dianggap sangat menguntungkan untuk melepaskan ikan atau penyu ke kolam candi pada tengah malam. Hal yang kurang umum, tetapi masih dianggap menguntungkan adalah melepaskan burung.

Dalam bahasa Mandarin, melepaskan salah satu hewan ini disebut sebagai fangsheng (放生), yang secara harfiah diterjemahkan menjadi 'membiarkan hidup berlalu'.

Dalam pengertian Barat, ini mirip dengan melakukan perbuatan baik untuk membersihkan diri dari dosa.

Baca Juga: Presiden Taiwan Ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek ke China, Katakan Tidak akan Menyerah pada Tekanan

2. Urusan keluarga Festival Musim Semi

Liburan selalu menjadi waktu untuk keluarga di Tiongkok. Tidak peduli seberapa jauh mereka tinggal, keluarga akan berkumpul, menghujani anak-anak dengan amplop merah berisi uang tunai dan tentu saja makan dan minum.

Makan malam Tahun Baru sangat penting, dan sebagai persiapan, keluarga akan membersihkan rumah mereka dari atas ke bawah.

Sudah menjadi kebiasaan bagi orang untuk mengenakan pakaian baru untuk acara makan, yang selanjutnya menandai awal yang baru.

Pesta ini dimulai lebih dari dua minggu perayaan, setiap hari dengan tradisinya sendiri, yang ditutup selama Festival Lentera (上元 节) pada hari kelima belas di bulan lunar pertama.

Baca Juga: Tahun Baru Imlek 2021: Ternyata Begini Asal-usul Penentuan Lambang Tahun Kerbau Logam

3. Shazhufan - 'bunuh makanan babi'

Banyak keluarga pedesaan, terutama di Yunnan, memelihara setidaknya satu babi dan menyimpannya untuk disembelih pada tahun baru.

Setiap bagian dari babi digunakan untuk membuat beberapa hidangan berbeda, yang kemudian akan dibagikan oleh keluarga besar, menandakan kebersamaan.

Babi bisa diganti dengan kambing atau keledai juga, tergantung apa yang ada di sekitar kandang.

Makanan tersebut disebut shazhufan (杀猪 饭) yang diterjemahkan sebagai 'membunuh makanan babi'.

Hidangan yang dibuat untuk pesta ini sering dikonsumsi selama beberapa hari sebagai sisa makanan tergantung pada ukuran keluarga dan babi.

Baca Juga: Begini Cara Rayakan Imlek di Tengah Pandemi

4. Dekorasi rumah dan signifikansinya

Menggantung puisi bersampul merah di luar rumah dan memasang karakter fu (福) - yang secara simbolis menandai kedatangan keberuntungan - terbalik di pintu menandakan keberuntungan.

Seringkali orang menempelkan cetakan lukisan tangan atau balok kayu dari Yu Lei (郁 垒) dan Shen Tu (神 荼) di pintu mereka juga.

Kedua dewa pintu ini dianggap bisa mengusir roh jahat dan mencegah mereka memasuki rumah.
 
Pintu masuk ke rumah dapat menjadi sangat berantakan, karena banyak keluarga juga menggantung batang tebu terbalik di luar pintu depan.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: gokunming.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah