Waspada! Kanker Lambung Sulit Dideteksi Karena Gejala yang Mirip Sakit Maag

- 10 Februari 2021, 16:05 WIB
Ilustrasi sakit perut
Ilustrasi sakit perut /Pexels/Sora Shimazaki

ZONA BANTEN - Masyarakat wajib mewaspadai penyakit kanker lambung karena gejalanya yang mirip sakit maag.

Penyakit kanker sendiri menjadi salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia.

Menurut laporan International Agency for Research on Cancer (IARC) pada tahun 2012 terdapat 14 juta kasus baru kanker terjadi.

Baca Juga: Hati-hati! Membaca Komentar Negatif dapat Berpengaruh Pada Kesehatan Mental, Gejala Depresi Salah Satunya

yang paling banyak adalah 13% kanker paru-paru, 11,9% kanker payudara, dan 9% kanker usus (kanker lambung).

Kanker paru-paru merupakan penyebab terbanyak kematian dengan perkiraan 8,2 juta kematian, kemudian diikuti oleh kanker lambung, kanker hati, kolon dan kanker payudara.

Penyakit kanker lambung sendiri biasanya tidak disadari karena gejalanya yang mirip penyakit maag.

Baca Juga: Bisa Turunkan Berat Badan dan Bikin Kulit Cerah, Ini 7 Manfaat dari Tidur Tanpa Menggunakan Pakaian

Kanker lambung adalah penyakit kanker terbesar keempat di dunia, meski di Indonesia kasusnya terbilang jarang, masyarakat tetap harus waspada.

Ketua Yayasan Kanker Indonesia Prof. DR. dr. Aru Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP mengatakan kanker lambung disebabkan oleh adanya sel-sel kanker yang tumbuh di dalam lambung dan menjadi tumor.

Sel ini kemudian tumbuh lagi secara perlahan selama bertahun-tahun. Penderita kanker lambung sendiri biasanya berusia 60-80 tahun.

Baca Juga: UAE Hope Milik Uni Emirat Arab Resmi Mengorbit di Mars, Dahului Tiongkok dan AS dalam Misi Serupa

"Pada awalnya, kanker lambung sering disangka sebagai sakit maag biasa sehingga sebagian besar pasien datang terlambat dan sudah pada stadium lanjut," kata Prof. Aru dalam webinar "Gaya Hidup Masa Kini: Waspada Kanker Lambung Mengintai Anda!" pada Rabu.

Prof. yang berpraktik di RSCM ini mengatakan gejala dari kanker lambung memang sulit dideteksi, sebab rata-rata seperti sakit maag biasa.

Namun jika terlambat ditangani, kanker lambung dapat menyebabkan kematian.

Baca Juga: Kim Jong Un Jabarkan Jalan yang Harus Diambil Korea Selatan dan Katakan AS Tetap Musuh Besar Korea Utara

Beberapa gejala umum dari kanker lambung di antaranya nafsu makan menurun, sakit pada uluhati, nyeri perut, anemia, mual, berat badan turun drastis serta muntah dengan atau tanpa darah.

"Gejalanya hampir sama semuanya cuma kalau kita ada gejala yang enggak hilang-hilang misalnya tiga bulan diobati sakit maag tidak hilang-hilang ya kita harus minta dokternya untuk menelusuri lebih lanjut," kata Prof. Aru.

Menurut data GLOBOCAN 2020, angka kejadian kanker lambung di dunia tahun 2020 mencapai lebih dari 1 juta kasus yaitu sebanyak 369.580 kasus pada wanita dan 719.523 kasus pada laki-laki.

Baca Juga: DPRD Tangsel Segera Realisasikan Kerjasama Pengelolaan Sampah, Gerindra Serang: Kita Menolak

Baca Juga: INGAT! Prakerja Gelombang 12 Dibuka 2021, Tapi Golongan Ini Tidak Bisa Mendaftar, Cek Siapa Saja

Faktor pemicu kanker lambung 5-10 persen disebabkan oleh genetika 90-95 persen lebih disebabkan oleh faktor lingkungan yang meliputi diet (30-35 persen), rokok (25-30 persen), infeksi (15-20 persen), obesitas (10-20 persen), alkohol (4-6 persen) dan lain-lain (10-15 persen).

Beberapa hal juga dapat meningkatkan risiko kanker lambung, di antaranya bakteri Helicobactor pylori, metaplasia usus, atrophic gastritis kronis, anemia pernisiosa, ataupun polip lambung dan makanan yang diproses atau diasinkan.

"Ini (kanker lambung) memang bukan 10 besar di Indonesia tapi sulit dideteksi, pengobatannya sulit dan mahal, hati-hati merokok dan garam berlebihan itu adalah faktor penting penyebab kanker lambung," ujar Prof. Aru.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah