Kenali Penyakit Alzheimer: Gejala Hingga Risiko yang Dialami

14 Maret 2023, 12:46 WIB
Kenali penyakit Alzheimer, dari gejala, penyebab, hingga risiko yang dialami oleh penderitanya /geralt/Pixabay

ZONABANTEN.com - Kenali penyakit Alzheimer, dari gejala hingga risiko yang dialami oleh penderitanya. Penyakit Alzheimer adalah bentuk progresif dari demensia. Demensia adalah istilah yang lebih luas sering digunakan untuk menyebutkan kondisi yang secara negatif mempengaruhi ingatan, pemikiran, dan perilaku.

Perubahan yang terjadi tersebut dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Demensia dapat memiliki berbagai penyebab, seperti cedera otak atau penyakit lainnya. Terkadang penyebab dari demensia ini tidak diketahui.

Dilansir dari healthline, menurut Asosiasi Alzheimer, penyakit Alzheimer ini dapat menyumbang 60-80 persen kasus demensia.

Kebanyakan orang yang memiliki penyakit ini mendapatkan diagnosis setelah usianya mencapai 65 tahun.

Jika didiagnosis sebelum itu, umumnya disebut sebagai penyakit Alzheimer yang terjadi secara dini.

Meskipun banyak orang yang telah mendengar tentang penyakit Alzheimer, tetapi masih banyak juga yang tidak mengetahui faktanya.

Baca Juga: Dunia Menyala Ungu untuk Hari Alzheimer Sedunia 21 September, Jutaan Keluarga Berjuang karena Penyakit Ini

Berikut adalah beberapa detail penting tentang kondisi ini:

Penyakit Alzheimer adalah kondisi kronis yang terjadi dalam waktu jangka panjang yang berkelanjutan.

Ini bukan tanda penuaan yang khas seperti penyakit lainnya. Alzheimer dan demensia bukanlah hal yang sama. Hanya saja, penyakit Alzheimer ini adalah salah satu jenis demensia.

Gejalanya muncul secara bertahap, dan efeknya pada otak akan bersifat degeneratif, artinya menyebabkan penurunan yang lambat.

Siapapun bisa terkena penyakit Alzheimer, tetapi orang-orang tertentu berisiko lebih tinggi untuk itu.

Termasuk orang yang berusia di atas 65 tahun, dan mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi tersebut.

Setiap orang akan memiliki tingkat kelupaan dari waktu ke waktu. Tetapi, orang dengan penyakit Alzheimer ini akan menunjukkan perilaku dan gejala tertentu yang terus akan terus berlanjut hingga akhirnya dapat memburuk seiring berjalannya waktu.

Baca Juga: Jaga Kesehatan Otak dengan 4 Bahan Alami Berikut, Bisa Turunkan Risiko Penyakit Alzheimer

Berikut ini gejala dari penyakit Alzheimer:

1. Hilangnya ingatan yang dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari, seperti menepati janji.

2. Hilangnya ingatan dengan tugas-tugas yang sudah biasa dilakukan, seperti menggunakan microwave.

3. Kesulitan dalam memecahkan masalah.

4. Mulai bermasalah dengan ucapan atau tulisan.

5. Mulai lupa dan bingung tentang waktu atau tempat.

6. Perubahan suasana hati dan kepribadian.

7. Menarik diri dari teman, keluarga, dan komunitas.

Baca Juga: Kenapa Kita Suka Lupa Mau Ngomong Apa? The Doorway dan Alzheimer, Simak Penjelasannya

Tanda-tanda di atas tidak selalu berarti bahwa seseorang sedang menderita Alzheimer. Jadi, sangat penting untuk menemui dokter agar menentukan pasti penyebabnya.

Gejala yang terjadi ini akan berubah sesuai dengan stadium penyakit. Jika berkelanjutan, maka selanjutnya penderita Alzheimer akan sering mengalami masalah yang signifikan dengan berbicara, bergerak, atau menanggapi apa yang terjadi di sekitar mereka.

Satu-satunya cara pasti yang bisa dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis seseorang dengan penyakit Alzheimer adalah dengan memeriksa jaringan otak mereka setelah kematian.

Tetapi, dokter juga dapat menggunakan alternatif cara pemeriksaan dan tes lain untuk menilai kemampuan mental, mendiagnosis demensia, dan mengesampingkan kondisi lain.

Tidak ada tes yang pasti untuk penyakit Alzheimer. Namun, tes mental, fisik, neurologis, dan pencitraan dapat membantu dokter untuk mencapai diagnosis.

Dokter mungkin akan mulai dengan tes status mental, sehingga dapat membantu mereka dalam mendiagnosis ingatan jangka pendek, ingatan jangka panjang, orientasi tempat dan waktu.

Selanjutnya, mereka akan melakukan pemeriksaan fisik. Misalnya, periksa tekanan darah, menilai detak jantung, catatan suhu, meminta tes urin atau darah, dalam beberapa kasus

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan neurologis untuk menyingkirkan kemungkinan diagnosis lain, seperti masalah medis akut seperti infeksi atau stroke.

Baca Juga: 4 Manfaat Minyak Kelapa untuk Kesehatan, Hingga Kurangi Gejala Penyakit Alzheimer

Penyebab Penyakit Alzheimer dan Faktor Risikonya

Sampai saat ini, para ahli belum menentukan apa saja yang dapat menyebabkan penyakit Alzheimer, tetapi mereka telah mengidentifikasi faktor risiko tertentu, termasuk:

1. Usia. Kebanyakan orang yang mengidap penyakit Alzheimer berusia 65 tahun atau lebih.

2. Sejarah keluarga. Jika memiliki anggota keluarga terdekat yang telah mengembangkan kondisi tersebut, kemungkinan besar akan ada yang mendapatkannya juga.

3. Genetika. Gen tertentu telah dikaitkan dengan penyakit Alzheimer.

Memiliki satu atau lebih dari faktor risiko tersebut tidak berarti akan selalu terkena penyakit Alzheimer. Hal ini hanya akan meningkatkan tingkat risiko saja.

Faktor risiko lain yang mungkin termasuk riwayat depresi, merokok, penyakit kardiovaskular, cedera otak traumatis sebelumnya.

Tidak ada hasil yang diharapkan untuk penderita Alzheimer. Beberapa orang akan hidup lama dengan kerusakan kognitif ringan, sementara yang lain mengalami gejala yang lebih cepat dan perkembangan penyakit yang lebih cepat.

Belum ada obat untuk Alzheimer. Tetapi, pengobatan dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit dan dapat meningkatkan kualitas hidup, karena perjalanan setiap orang dengan penyakit Alzheimer berbeda.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler