11 Ciri-ciri Gejala Omicron, Jangan Lengah!

10 Februari 2022, 18:38 WIB
Kenali Ciri-ciri Gejala Omicron, Jangan Lengah! /Freepik/pikisuperstar

ZONABANTEN.com - Sejak kasus konfirmasi positif Omicron pertama di Indonesia pada 16 Desember 2021 lalu, kasus Covid-19 di Indonesia terus melonjak naik.

Dikutip ZONABANTEN.com dari Kemenkes, virus Covid-19 varian Omicron memiliki karakteristik penularan yang lebih cepat daripada varian sebelumnya.

Namun, untuk gejala Omicron lebih ringan dan tingkat kesembuhannya juga tinggi. Sehingga pasien yang bergejala ringan disarankan untuk isolasi mandiri di rumah saja.

Baca Juga: Akhirnya, Penyebab Kematian Bob Saget Terungkap

"Sebagian besar kasus Omicron adalah OTG atau asimtomatik atau gejala sakitnya ringan. Jadi hanya gejala pilek, batuk, atau demam yang sebenarnya bisa sembuh tanpa harus ke rumah sakit," tutur Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan RI.

Bagi pasien isoman, apabila saturasi oksigen di atas 95%, tidak perlu khawatir. 

Namun, jika bergejala seperti batuk, flu, atau demam segera konsultasi ke puskesmas terdekat.

Dilansir Fox News, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat,  gejala Omicron yang sering ditemukan adalah:

Baca Juga: Inilah Weton yang Mampu Mengalahkan Makhluk Halus Karena Memiliki Kekuatan Spiritual Besar

1. Demam

2. Kedinginan

3. Sesak napas

4. Kelelahan

5. Nyeri otot

6. Sakit kepala

7. Kehilangan indera pengecapan dan penciuman

8. Sakit tenggorokan

9. Flu

10. Mual atau muntah

11. Diare

Baca Juga: Baim Wong Bawa Hadiah ke Rumah Panji Petualang, Wow Ternyata Ini Isinya

Berdasarkan gejala di atas, tiap-tiap gejala dapat dimasukkan ke dalam kategori yang sudah ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/4641/2021 tentang Panduan Pelaksanaan Pemeriksaan, Pelacakan, Karantina, dan Isolasi dalam Rangka Percepatan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19:

1. Tanpa gejala

Pasien tidak memiliki gejala apapun, terlihat sehat.

2. Gejala Rendah

Gejala rendah adalah pasien dengan gejala tanpa ada pneumonia virus, frekuensi napas 12-20 kali per menit, dan saturasi oksigen di atas 95%.

Baca Juga: Karaoke ROOMS, FItur Baru dari JOOX untuk Pengguna Kumpul Bareng dan Karokean Secara Virtual

Gejala umum yang sering ditemukan seperti flu, batuk, demam, kelelahan, kehilangan nafsu makan, napas pendek, mialgia, dan nyeri tulang.

Gejala spesifik lainnya seperti sakit tenggorokan, kongesti hidung, sakit kepala, diare, mual, muntah, anosmia, atau hilangnya indera perasa.

3. Gejala Sedang

Gejala ini ditandai dengan demam, batuk, sesak napas cepat tanpa tanda pneumonia berat, dan saturasi oksigen sebanyak 93%.

4. Gejala Berat

Gejala ini ditandai dengan tanda klinis pneumonia seperti gejala sedang. Ditambah frekuensi napas lebih dari 30 kali per menit dan saturasi oksigen di bawah 93%.

Baca Juga: Pendaftaran PPG 2022 Diundur, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

5. Kritis

Gejala ini terjadi pada pasien yang mengalami gagal nafas, komplikasi infeksi, atau kerusakan organ tubuh lebih dari satu.

Untuk menangani pasien yang positif Omicron, rumah sakit diprioritaskan untuk pasien dengan gejala sedang, berat, kritis, sampai yang membutuhkan oksigen.

"Melihat kasus Omicron kian bertambah, masyarakat tetap waspada, jangan sampai lengah. Tetap disiplin protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, pakai sabun, menjaga jarak, hindari kerumunan, dan kurangi mobilitas," tutur dr. Siti Nadia Tarmizi di kantor Kemenkes, Jumat, 4 Februari 2022.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Fox News Kemenkes

Tags

Terkini

Terpopuler