Lebih Mematikan dari Covid-19, Inilah Virus Nipah yang Bisa Sebabkan Pembengkakan Otak

21 Januari 2022, 15:18 WIB
Lebih Mematikan dari Covid-19, Inilah Virus Nipah yang Bisa Sebabkan Pembengkakan Otak /Instagram.com/@communistukar

ZONABANTEN.com - Saat ini banyak bermunculan varian virus corona baru yang melanda dunia. Beberapa diantaranya seperti Omicron dan Delta.

Tetapi ada satu virus yang harus anda waspadai karena dapat menyebabkan pembengkakan otak dan kematian.

Virus itu bernama Nipah. Jadi, penting bagi anda untuk mengetahui tanda-tanda yang harus diwaspadai.

Dunia telah berjuang melawan pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir dan vaksin terbukti efektif dalam memerangi virus tersebut.

Baca Juga: Truk Muatan 20 Ton Rem Blong Sebabkan Kecelakaan di Muara Rapak Balikpapan, Berikut Jumlah Korban

Namun ada virus mematikan lain yang bernama virus Nipah.

Virus ini memiliki tingkat risiko kematian hingga 70 persen dan saat ini tidak ada vaksin atau perawatan khusus untuk virus tersebut.

Virus Nipah pertama kali ditemukan pada tahun 1999, di Malaysia dan Singapura.

Awalnya ada 100 kematian yang terjadi karena virus Nipah. Hingga puncaknya, terdapat 300 kasus kematian akibat virus ini.

Baca Juga: 5 Efek Samping bila Terlalu Sering Mengonsumsi Teh

Virus ini dinamai dari sebuah tempat di Port Dickson, Malaysia, di mana wabah itu ditemukan pada sebuah peternakan babi.

Virus Nipah cenderung mulai menimbulkan gejala antara empat hari dan dua minggu setelah terpapar, tetapi bisa juga selama 45 hari.

Awalnya virus ini dapat menyebabkan demam dan sakit kepala. Terkadang juga ada gejala pernapasan seperti batuk, sakit tenggorokan dan kesulitan bernapas.

Pasien virus Nipah lalu mengalami pembengkakan otak, yang secara medis disebut ensefalitis.

Hal ini dapat menyebabkan kantuk, disorientasi dan kesehatan mental.

Baca Juga: Mengejutkan! Hasil Pemeriksaan X-Ray Ini Ungkap Pentingnya Lakukan Vaksinasi Covid-19

Virus ini dapat dengan cepat berkembang dan membuat orang yang terinfeksi koma dalam kurun waktu 48 jam, menurut CDC.

Virus Nipah telah mewabah di beberapa negara Asia, termasuk Malaysia, India dan Bangladesh.

Ada potensi untuk mewabah di negara Asia lain seperti Kamboja, Indonesia, Madagaskar, Filipina, dan Thailand, karena terdapat daerah tempat tinggal hewan kelelawar.

Pada bulan September tahun lalu, petugas kesehatan bergegas untuk mencegah virus Nipah di India, setelah membunuh seorang anak laki-laki berusia 12 tahun.

Baca Juga: Buntut Kekalahan Arsenal, Pemain ini jadi Bahan Olok-olok Warganet

Virus Nipah memang hanya menyebabkan beberapa wabah dalam dua dekade terakhir.

Tetapi juga bisa berpotensi menyebabkan pandemi, ujar Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat.

Virus Nipah Nipah memasuki daftar teratas dari sepuluh penyakit prioritas yang telah diidentifikasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia, yang berpotensi menyebabkan endemi di masa depan.

Para ilmuwan juga mengatakan, bahwa virus ini bisa menjadi pandemi baru.

Karena ada tiga perempat orang yang terinfeksi virus Nipah dan meninggal, virus ini dinilai 75 kali lebih mematikan dari perkiraan kematian yang disebabkan oleh virus Covid.

Baca Juga: Ternyata Bukan Layangan Putus, Putri Marino Diizinkan Sang Suami Adegan Ranjang Dalam Film Ini

Negara bagian menangani virus Nipah pada tahun 2018, ketika lebih dari 12 orang meninggal karena virus tersebut. ***

Editor: Yuliansyah

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler