Kebutuhan ini membuat 27 persen responden berusia 25-34 tahun selalu memberikan akses ke kamera dan mikrofon.
Baca Juga: Kembali Zona Orange Covid-19, Ini Kata Wali Kota Tangerang Selatan
Kesadaran terhadap keamanan siber semakin membaik diiringi kebutuhan menggunakan teknologi yang tinggi, studi Kaspersky menunjukkan 59 persen responden khawatir mereka diawasi dari kamera, sementara 60 persen waspada dimata-matai lewat perangkat lunak.
Perusahaan keamanan siber ini menyarankan pengguna untuk cermat memberikan izin kepada aplikasi untuk mengakses kamera dan mikrofon, yaitu dengan membaca izin apa saja yang diminta ketika memasang aplikasi.
Anda perlu cermat dalam memberikan akses kamera dan mikrofon, selalu pertimbangkan juga relevansi mengakses kamera dan mikrofon dengan fungsi aplikasi tersebut. Jika aplikasi untuk panggilan video, tentu mengakses kamera dan mikrofon adalah hal yang wajar.
Baca Juga: UPDATE Kode Redeem Free Fire 29 Maret 2021 Gratis, Main Game Makin Seru Nih!
Namun sebaliknya jika aplikasi tersebut kelihatannya tidak membutuhkan kamera dan mikrofon, perlu diwaspadai mengapa harus mengizinkan menggunakan fitur-fitur tersebut.
Selain itu, pengguna bisa menggunakan alat penutup kamera, misalnya pada laptop, untuk memberi rasa tenang ketika kamera sedang tidak digunakan.
Gunakan juga perangkat lunak untuk melindungi perangkat agar tidak ada akses ilegal ke fitur-fitur seperti mikrofon dan kamera.