ZONABANTEN.com – Di era kontemporer saat ini, media sosial menjadi sebuah wadah interaksi masyarakat yang dibantu oleh kecanggihan teknologi. Media sosial bersifat daring yang mana mereka kerap digunakan oleh penggunanya secara online.
Media sosial hadir menjadi sesuatu yang dikonsumsi sebagai kebutuhan primer yang tidak dapat terlepas dari keseharian masyarakat.
Bentuk media sosial yang saat ini digandrungi oleh setiap generasi masyarakat adalah Instagram, TikTok, Twitter, dan lainnya.
Menurut data We Are Social jumlah pengguna media sosial di dunia mencapai angka 4,20 miliar. Berbagai alasan yang diungkapkan misalnya ingin tetap up to date, mencari tahu akan sesuatu hal, membagikan momen, membuat konten, mengisi waktu luang, sampai tetap menjaga tali silaturahmi dengan orang-orang terdekatnya.
Baca Juga: Berikut Cara untuk Membangun Self Love, Kunci Hidup Damai Bahagia
Sayangnya, tidak semua orang dapat mengonsumsi media sosial. Menurut beberapa pendapat, beberapa media sosial tidak terlalu menarik perhatiannya. Hingga mereka juga tidak ingin mengetahui perihal media sosial tersebut.
Contohnya, konten-konten yang ada di dalam satu media sosial terlalu memuat hal-hal yang membosankan dan tidak penting. Sehingga bagi mereka yang memiliki pendapat seperti ini cenderung lebih sensitif terhadap suatu media sosial yang kurang diminatinya.
Akan tetapi jika kita terlalu terpaku pada sisi negatif dalam suatu objek, maka dapat menjadikan sifat yang terlihat berlebihan. Padahal tidak semua yang ada di media sosial menampilkan hal-hal negatif saja.
Dapat dilihat dari media sosial TikTok, media sosial ini dikenal sebagai media sosial yang menampilkan konten melalui visual. Konten visual yang ditampilkan berupa video maupun audio.
Baca Juga: Nirina Zubir Bagikan Tips Terhindar Mafia Tanah, Berikut Cara Cek Sertifikat Gratis
Mayoritas pengguna TikTok memanfaatkan media ini sebagai tempat untuk menuangkan jiwa seninya seperti tarian, nyanyian, lukisan, dan karya seni yang lain.
Namun, ada pula yang memandang TikTok sebagai media yang terlalu menampilkan konten-konten kurang menarik. Mereka ini dapat menjadi alergi terhadap TikTok hingga tidak ingin mengetahui bahkan mencoba untuk mengunduh aplikasinya.
TikTok sendiri menyediakan fitur mode terbatas guna memfilter konten yang ingin dikonsumsi. Seseorang dapat mengaktifkan mode terbatas pada TikTok. Mode terbatas pada TikTok ini berfungsi sebagai filter konten bagi para penggunanya.
Tak hanya TikTok, media sosial lainnya pun juga menyediakan fitur-fitur tersendiri bagi penggunanya. Sehingga mereka dapat memfilter bentuk konten seperti apa yang ingin ia konsumsi.
Dengan demikian masyarakat tidak perlu lagi merasa khawatir apalagi berlebihan dalam mengonsumsi media sosial.