Network
ZONABANTEN.com – Dua orang yang terlibat dalam kasus perburuan cula badak di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, ditangkap personel Kepolisian Daerah (Polda) Banten.
Menurut Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Wadir Reskrimum) Polda Banten, Dian Setyawan, kedua orang tersebut bukan warga Provinsi Banten. Mereka berasal dari Provinsi Jawa Timur dan Kota Jakarta Timur.
Keduanya masing-masing berinisial YP (41) tahun dan WY (71 tahun). Dalam kasus ini, YP berperan sebagai penjual cula badak, sementara WY adalah pembelinya. YP diringkus pada Minggu, 17 Maret 2024 dan WY diringkus pada Selasa, 23 April 2024.
Menurut Dian, YP ditangkap setelah pihaknya menggali keterangan dari N (30 tahun), warga Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, yang telah ditangkap lebih dulu pada Minggu, 26 November 2023.
Baca Juga: Kabar Gembira, Populasi Badak Bercula Satu di Taman Nasional Ujung Kulon Banten Bertambah
N adalah pemburu cula badak yang menyalurkan hasil buruannya ke YP untuk dijual kepada WY. Dian mengatakan, Polda Banten telah menyerahkan kasus ini ke tim Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten untuk ditindaklanjuti.
“Merupakan hasil pengembangan penyidik Polda Banten. Saat ini, perkara terhadap N telah dilimpahkan ke Kejati Banten dan sedang menjalani persidangan di PN Pandeglang,” katanya, dilansir dari ANTARA pada Sabtu, 27 April 2024.
Dian menjelaskan, kasus perburuan cula badak ini terungkap setelah pihaknya menerima laporan dari petugas TNUK. Sejumlah pemburu badak terekam kamera pemantau yang dipasang di sekitar kawasan tersebut.
“Sekelompok orang yang membawa senjata api, yang diduga melakukan perburuan satwa dilindungi yakni Badak Jawa tersebut terindentifikasi, karena terekam kamera,” ujarnya.
