Saat beraksi, para pemain akan diiringi dengan musik dari kendang besar, kendan kecil atau tingkit, terbang besar, dan kecrek. Musik tersebut akan menemani pezikir dan syeh membaca doa. Setelah itu, pertunjukkan pun dimulai dan para pezkikr akan terus menyanyikan lagu pujian akan kebesaran Tuhan.
Di situlah para pemain beraksi. Mulai dari menusuk perut dengan benda tajam, makan bara api, mengiris tanpa terluka, dan aksi ekstrem lainnya.
Walaupun terlihat ekstrem, tentunya semua itu dilakukan dengan banyak proses dan di sinilah keunikan dari kesenian dari masyarakat Banten. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara harus turut melestarikannya.***