Siapkah Palembang Masuki The New Normal ? Ini Pendapat Sejumlah Tokoh

- 28 Mei 2020, 16:35 WIB
Sejumlah warga Wonokusumo dalam naungan Dompetjariyah melakukan aksi sambut New Normal
Sejumlah warga Wonokusumo dalam naungan Dompetjariyah melakukan aksi sambut New Normal /

ZONABANTEN.com - Kota Palembang merupakan salah satu kota yang masuk dalam daftar 25 kota yang akan menjalankan The New Normal seperti yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.

Namun, di tengah pandemi virus corona atau covid-19 di Indonesia yang belum juga berakhir, sudah siapkan warga Kota Palembang ?

Terkait adanya rencana penerapan The New Normal di beberapa kota di Indonesia rupanya menarik perhatian dari Pemimpin Cabang PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) Cabang Palembang, Muhammad Komar.

Baca Juga: Ketua Apindo Sumsel : Sektor Pertanian Masih Mendominasi di Sumatera Selatan

Ia melihat para pemangku kebijakan telah mempertimbangkan semua aspek yang ada, setelah melihat hasil diberlakukannya PSBB di daerah tersebut.

Kunci keberhasilan The New Normal menurutnya adalah keseriusan pemerintah setempat, aparat dan didukung oleh warga.

“Tepat atau tidaknya kebijakan (The New Normal) itu, saya kira kembali lagi kepada kesiapan daerah, aparat dan warganya untuk hidup dengan cara cara yang lebih hieginis, kedisiplinan menjaga social distancing, pake masker, selalu mencuci tangan dan sebagianya, sesuai dengan standar protokol pencegahan covid-19,” ujar Omang, sapaan akrabnya.

Baca Juga: H+4 Idul Fitri Pelanggaran PSBB Palembang Didominasi Pengendara Motor

Menurut alumni Universitas Sriwijaya ini, The New Normal akan memberikan angin segar bagi pelaku usaha.

“Sektor bisnis dan retail tentunya akan mendapat angin segar. Dengan adanya The New Normal maka diharapkan akan membuat roda perputaran ekonomi khususnya usaha mikro, kecil dan menengah akan bangkit lagi” imbuhnya.

Lantas, sudah siapkan Kota Palembang memasuki babak baru itu ?

Baca Juga: Tinjau Check point, Herman Deru Pastikan Pelanggaran PSBB Turun

“Bila melihat kesiapan Kota Palembang dimana saat ini kurva penyebaran covid-19 terus meningkat, perlu kesungguhan semua pihak untuk mematuhi protokol pencegahan covid sehingga kasus baru dapat ditekan,” jelas Komar.

“Kita akan melihat efektifitas PSBB yang sudah diberlakukan mulai tanggal 20 Mei sampai 14 hari kedepan. Apakah kasus baru akan bermunculan apakah akan semakin menurun, sehingga nanti akan dievaluasi oleh pemerintah setempat apakah diperpanjang ataukah di hentikan” terangnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sumatera Selatan, Sumarjono Saragih berpendapat, The New Normal membuat kita harus siap beradaptasi. Bila tidak akan kolaps.

Baca Juga: Tenaga Medis di Rumah Sehat Covid-19 Jakabaring Dapat Insentif dari Pemprov Sumsel
“Kita di APINDO secara nasional sudah dihimbau untuk tidak seperti ini terus menerus. Pilihannya ya ber-adaptasi. If you’re not adapted, you die. Kolaps,” ujar Sumarjono.
Menurutnya, kolaps itu tidak hanya berdampak pada tempat penguasahanya, tapi juga para pekerjanya.

Ia menambahkan, apapun kebijakan pemerintah, masyarakat harus percaya dan mendukungnya.

“Mau ada PSBB atau tanpa PSBB, semua tidak ada artinya, ketika kita sendiri tidak ikut berpartisipasi. Tapi tetap, pesan pemerintah (dalam New Normal) sangat penting,” ujarnya.

“Point penting (New Normal) menurut saya adalah menyelamatkan nyawa dari ancaman covid-19 itu harus prioritas. Tapi, mesin ekonomi tidak boleh juga dibiarkan tanpa solusi,” pungkasnya.***(Julian)



 

Baca Juga: New Normal, TNI Polri Akan Awasi Pendisiplinan Protokol Kesehatan

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x