Network
ZONABANTEN.com – Jeka Saragih adalah petarung pertama dari Indonesia yang berhasil mendapat kesempatan untuk bertanding di ring Octagon UFC.
Jeka Saragih mendapat kesempatan tersebut setelah berhasil menumbangkan lawannya, Ki Won Bin petarung asal Korea Selatan pada 23 Oktober 2022 lalu.
Bahkan pertarungannya melawan murid zombie Korea itu sempat menjadi trending di YouTube karena Jeka Saragih berhasil mengalahkan lawannya di ronde pertama.
Jeka Saragih keluar sebagai pemenang dengan kemenangan knockout (KO) di ronde pertama hinggaa akhirnya ia sukses menuju ke partai final Road to UFC yang akan digelar pada 5 Februari 2023 mendatang di Apex, Las Vegas, Amerika Serikat.
Pada laga final nanti petarung 27 tahun itu akan melawan Anshul Julbi, petarung dari India.
Mereka akan bertarung di kelas lightweight untuk memperebutkan kontrak eksklusif kompetisi di ajang MMA terbesar di dunia.
Sebagai bangsa Indonesia tentu kita bangga terhadap pencapaian Jeka Saragih pada ajang kompetisi ini dan harus memberikan dukungan, semangat, dan doa agar petarung dengan julukan Si Tendangan Maut itu berhasil merebut kontraknya bersama UFC.
Baca Juga: KUR Mandiri 2023 Segera Dibuka, lho! Inilah Syarat, Dokumen dan Nilai Plafon yang Bisa Didapat
Sebelumnya petarung berdarah Batak itu juga berhasil membanggakan Indonesia dengan prestasinya pada tahun 2017, Jeka Saragih pernah memenangkan juara untuk kompetisi One Pride MMA untuk kelas 70 kg pada tahun 2017. Tahun 2018, ia juga pernah diminta untuk membawa obor Asian Games mengelilingi Sumatra Utara, karena hal itu namanya mulai tersohor.
Sejak masih SMA, Jeka memang sudah menunjukan ketertarikannya dengan bela diri. Jeka menekuni wushu hingga ia mengikuti pertandingan di Filipina pada 2013 meski dirinya belum sukses meraih juara.
Baca Juga: Prediksi Cuaca Kota Bandung dan Sekitarnya, Tanggal 14 Januari 2023
Akan tetapi kekalahan tak memadamkan semangatnya untuk terus menekuni bela diri wushu hingga ia berhasil memenangkan kejurnas wushu di Yogyakarta mewakili Sumatera Utara.
Pada tahun 2015, Jeka sempat ingin mengikuti Pekan Olahraga Nasional di Sumatera Utara tetapi orang tuanya melarang. Akhirnya, dia hijrah ke Batam dan menjadi pekerja galangan kapal di PT SMOE.
Di sela-sela kesibukannya bekerja, Jeka tetap mengasah kemampuan bela dirinya. Hingga akhirnya dia magang di sasana Batam Fighter Club (BFC) milik Yakop Sutjipto.
Jeka mendapat tawaran dari pemilik BFC untuk ikut kejuaraan One Pride TVOne yang mempertandingan para petarung Martial Mixed Arts (MMA). Setelah mengikuti seleksi, Jeka masuk dalam Grade A 70 kg.***
