Network
ZONABANTEN.com - Gamba Osaka merupakan salah satu dari beberapa klub sepak bola Jepang yang tidak asing di mata dunia.
Klub yang identik dengan warna seragam biru hitam seperti klub asal Italia, Internazionale Milan tersebut merupakan 1 dari 10 klub yang bermain pada musim pertama liga sepak bola divisi utama Jepang dengan menggunakan format J.League pada 1993.
9 klub lainnya adalah JEF United Ichihara alias JEF United Chiba, Verdy Kawasaki alias Tokyo Verdy, Nagoya Grampus, Sanfrecce Hiroshima, Urawa Red Diamonds, Yokohama Flügels serta Yokohama Marinos.
Baca Juga: Mengenal Tokyo Verdy, Klub Baru Pratama Arhan di Liga Jepang yang Berjuang Kembali ke Kasta Utama
Tak berhenti sampai di situ, Gamba pun memiliki sejumlah prestasi apik.
Gamba adalah juara J1 League atau liga divisi utama Jepang sebanyak 2 kali.
Mereka sudah menjuarai J.League Cup atau Piala Liga Jepang sebanyak 2 kali serta Piala Kaisar sebanyak total 5 kali, di mana 4 di antaranya diraih setelah era J.League berlangsung di Jepang dan klub asal Suita, prefektur Osaka, Jepang ini sudah menggunakan nama ‘Gamba Osaka’.
Seluruh gelar Piala Kaisar tersebut didapat secara beruntun pada 2 kesempatan. Yakni pada tahun 2008 dan 2009 serta 2014 dan 2015.
Baca Juga: Ruhut Panen Cacian! Lantaran Sebar Gambar ‘Haram Dukung Anies Baswedan’
Sebelumnya, Gamba Osaka berdiri sebagai ‘Matsushita Electric SC’ di tahun 1980.
Pada waktu eksis dengan nama Matsushita Electric, Gamba sempat diperkuat pemain legenda asal Indonesia, Ricky Yacobi, yang direkrut dari Arseto Solo.
Namun sayangnya, ia hanya bermain sebanyak total 6 kali dan hanya mencetak 1 gol, salah satunya disebabkan kesulitan beradaptasi dengan iklim di Jepang.
Sehingga ia akhirnya kembali memperkuat Arseto Solo.
Baca Juga: Jurnalis Al Jazeera Ditembak Mati Pasukan Israel Saat Meliput di Tepi Barat Palestina
Selain itu, pada perjalanan mereka menjadi salah satu tim terbaik Jepang, Gamba diperkuat oleh gelandang timnas Jepang, Yasuhito Endō.
Endō pun menjadi legenda hidup Gamba, bahkan hingga kepindahannya secara permanen ke Jubilo Iwata di musim 2022.
Gamba pun juga merupakan tim penghasil talenta berbakat Jepang yang bermain di kancah internasional.
Yang paling terkenal saat ini adalah Ritsu Dōan di PSV Eindhoven dan Yosuke Ideguchi di Celtic.
Di tahun 2005, Gamba memenangkan gelar liga pertama mereka secara dramatis di matchday terakhir musim itu setelah menang dan mengalahkan 4 pesaing mereka, yakni Urawa Red Diamonds, Kashima Antlers, JEF Chiba dan tetangga mereka, Cerezo Osaka.
Meski sempat terdegradasi di tahun 2012, Gamba langsung tancap gas dan naik lagi ke J1 sebagai juara J2 di 2013.
Dan pada 2014, mereka tidak hanya memenangkan gelar juara liga, tapi juga menjuarai Piala Kaisar dan Piala Liga Jepang, membuat musim mereka sebagai tim promosi menjadi spesial karena pencapaian treble tersebut.
Walaupun saat ini Gamba kembali melalui masa-masa sulit, ditambah dengan pergantian logo dan terlahirnya maskot baru yang belum sepenuhnya diterima oleh fans, Gamba berharap menjadi lebih baik dibawah nahkoda pelatih Tomohiro Katanosaka.
Dengan kehadiran pemain berkualitas seperti Gen Shoji, Genta Miura serta Takashi Usami, Gamba akan mencoba untuk perlahan mengembalikan status mereka sebagai tim raksasa di kancah sepak bola Jepang.***
