Network
ZONABANTEN.com - Menteri Perdagangan (Mendag) dalam siaran persnya menerangkan bahwa neraca perdagangan periode Januari 2024 mencatat ada surplus sebesar USD 2,02 miliar.
Surplus tersebut terdiri dari surplus nonmigas sebesar USD 3,32 miliar dan defisit perdagangan migas USD 1,30 miliar.
Kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Indonesia mencatatkan surplus neraca dagang terjadi selama 45 bulan secara beruntun dan surplus ini menopang kinerja perdagangan Indonesia ke depan, terutama untuk menopang ketahanan perdagangan internasional.
Baca Juga: Es Buntin, Kudapan Legendaris di Kota Tangerang yang Eksis Sampai Sekarang, Rasanya Menyegarkan
“Surplus perdagangan Januari 2024 memperpanjang catatan surplus beruntun yang terjadi sejak Mei 2020. Surplus Januari 2024 merupakan perkembangan positif dan dapat menopang kinerja perdagangan luar negeri Indonesia ke depan,” kata Mendag Zulkifli Hasan dalam siaran persnya 16 Februari 2024.
Dalam surplus perdagangan Indonesia periode Januari 2024 tersebut, Zulkifli Hasan menjelaskan, ada beberapa negara mitra dagang yang turut menyumbang surplus itu.
“Pada periode ini, India menjadi penyumbang surplus terbesar dengan nilai sebesar USD 1,28 miliar, diikuti Amerika Serikat USD 0,96 miliar, dan Filipina USD 0,63 miliar,” terangnya.
Baca Juga: Kematian Alexei Navalny dan Kematian para Penentang Putin, Benarkah Ada Kaitannya?
Sedangkan surplus perdagangan Indonesia dengan India didorong arena adanya komoditas bahan bakar mineral; lemak dan minyak hewan/nabati; serta bijih, terak, dan abu logam.
Tetapi, negara penyumbang defisit perdagangan terbesar pada Januari 2024 adalah Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Nilainya sebesar USD 1,12 miliar, Singapura sebesar USD 0,64 miliar, dan Australia sebesar USD 0,48 miliar.
