Network
"Kami menduga ini bagian dari misinformasi yang sengaja disebarkan di masa tenang kampanye lalu. Padahal pernyataan saya yang dipotong tersebut adalah pernyataan di tanggal 4 Desember (2023). Lalu dimunculkan kembali tanggal 13 Februari (2024), lebih dari dua bulan kemudian,” sambungnya.
Budisatrio juga menyebutkan, bahwa program makan siang baru mencapai target maksimal pada tahun 2029, bukan baru akan dilaksanakan pada tahun tersebut.
Program makan siang gratis akan dilaksanakan secara bertahap dan dengan skala prioritas begitu Prabowo dan Gibran dilantik.
Prioritas akan diberikan kepada daerah yang paling membutuhkan pada tahun pertama. Setelah itu, disusul dengan daerah-daerah lainnya.
Direncanakan jumlah penerima program m akan bertambah setiap tahunnya hingga mencapai target maksimal 82,9 juta anak pada tahun 2029.
“Jadi, tidak langsung 82,9 juta anak langsung mendapatkan program ini pada tahun 2025. Daerah yang paling memungkinkan dan membutuhkan akan diprioritaskan terlebih dahulu pada tahun pertama,” kata Budisatrio.
Baca Juga: Ganjar Singgung Program Makan Siang Gratis Prabowo yang Habiskan Rp450 Triliun per Tahun
Ia juga mencatat bahwa pihak TKN telah memantau penyebaran misinformasi tersebut, yang diduga sengaja disebarkan pada masa tenang sebelum hari pemungutan suara.
Meskipun TKN awalnya memilih untuk tidak merespons narasi tersebut, mereka akhirnya memutuskan untuk melakukan klarifikasi karena informasi yang salah masih beredar.
Dengan klarifikasi ini, diharapkan masyarakat dapat memahami dengan lebih baik rencana program makan siang gratis yang menjadi salah satu program utama dari Prabowo-Gibran, serta bahwa program ini akan segera diimplementasikan setelah keduanya dilantik menjadi pemimpin negara.
