Dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru, masyarakat juga diimbau tidak melakukan aktivitas karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Selain itu, masyarakat juga harus waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak dari Besuk Kobokan.
Diketahui, Gunung Semeru tercatat sudah 37 kali meletus di sepanjang awal tahun 2024. Hingga saat ini, status Gunung Semeru masih berada di Siaga (Level III).***