ZONABANTEN.com - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIN yang dinonaktivkan sementara waktu, Melki Sedek Huang mengatakan bahwa penyebaran selebaran tentang Prabowo Subianto sebagai Penculik Aktivis 1998 dan stiker 'Indonesia Menolak Dinasti Politik dan Penculik' bukan sebuah black campaign atau permainan kotor pembunuhan karakter.
"Tidak ada yang salah dengan ini. Ribuan mahasiswa di ratusan kampus di seluruh Indonesia kemarin membagikan selebaran serupa di depan kampusnya masing-masing. Ini bukan black campaign, apalagi permainan kotor pembunuhan karakter," cuit Melki di akun X-nya, 11 Januari 2024.
Baca Juga: BEM UI Tegaskan Bawaslu Harus Memegang Teguh Integragritas
Namun menurut Melki hal itu adalah sebuah upaya dari para mahasiswa agar masyarakat Indonesia tidak lupa sejarah serta fakta-fakta kebobrokan upaya pembangunan dinasti politik yang dilakukan oleh Jokowi.
Melki berkata lagi, "(Ini)...Hanya penyebaran fakta dan menolak lupa sejarah."
Oleh karena itu, menurut Melki, ribuan mahasiswa yang bergerak untuk menyebarkan selebaran dan stiker itu tidak bersalah dan tak perlu dibungkam karena itu merupakan salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh mereka untuk menolak pemimpin buruk berkuasa.***