Masih Musim Kemarau, Jabodetabek Justru Diguyur Hujan 2 Hari Berturut-turut, Ini Kata BMKG

- 26 Oktober 2023, 08:35 WIB
Masih musim kemarau, Jabodetabek justru diguyur hujan 2 Hari berturut-turut, ini kata BMKG
Masih musim kemarau, Jabodetabek justru diguyur hujan 2 Hari berturut-turut, ini kata BMKG /@fakta.negri_/Instagram

Menurut prediksi BMKG, angin pembawa hujan akan datang lebih lambat dari biasanya. Hal ini yang menjadi alasan mengapa musim kemarau tahun ini akan lebih panjang dari masa sebelumnya.

Baru-baru ini, situs BMKG menyebutkan bahwa beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami hujan lebat, diantaranya yaitu di Aceh, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Papua Barat.

Menurutnya, saat ini daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang dari perairan barat Aceh hingga Aceh, Lampung hingga Sumatera Barat, dari Perairan barat Bengkulu hingga Sumatera Utara, dari Jawa Timur hingga Jawa Tengah, dari Kalimantan Selatan hingga Kalimantan Tengah, dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Utara, dan dari Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Barat.

Karena semakin memanjangnya daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin maka akan meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang wilayah konvergensi.

Fenomena ini lah yang menyebabkan turunnya hujan di beberapa daerah tersebut walaupun masih mengalami musim panas.

Musim kemarau sendiri diprediksi akan berakhir di sebagian besar wilayah Indonesia mulai akhir Oktober 2023 ini, sedangkan musim penghujan akan mulai masuk pada November mendatang.

Kembali lagi, datangnya musim hujan dan berakhirnya musim kemarau ini juga akan dipengaruhi oleh pergerakan angin muson. Berikut adalah penjelasan mengenai teori tersebut.

Teori Angin Muson

Musim hujan dan musim kemarau di wilayah yang dipengaruhi oleh angin muson dapat bervariasi tergantung pada lokasi geografis.

Baca Juga: Kemarau Belum Usai, Presiden Joko Widodo Instruksikan Jajarannya untuk Tangani Karhutla

Secara umum, berikut adalah pola umum untuk musim hujan dan kemarau berdasarkan angin muson.

Halaman:

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah