Idul Adha 2023 Tanggal Berapa? Berikut Keterangan Wamenag Terkait Hasil Sidang Isbat Awal Zulhijah

- 18 Juni 2023, 23:14 WIB
Sidang isbat Idul Adha 2023 penetapan awal bulan Zulhijjah 1444 Hijriyah.
Sidang isbat Idul Adha 2023 penetapan awal bulan Zulhijjah 1444 Hijriyah. /Istimewa /Kemenag

ZONABANTEN.com - Idul Adha 2023 Tanggal Berapa? Berikut Keterangan Wamenag Terkait Hasil Sidang Isbat Awal Zulhijah. 

Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Sidang Isbat Awal Zulhijah di Jakarta yang dipimpin oleh Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adj pada hari Minggu 18 Juni 2023 di Jakarta.

Melalui Sidang Isbat ini, Kementerian Agama (Kemenag)  menetapkan 1 Zulhijah 1444 Hijriyah jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023.

Baca Juga: Idul Adha 2023 Tanggal Berapa? Berikut Penjelasannya

Dengan ditetapkannya awal Zulhijah ini, maka Hari Raya Idul Adha 1444 H jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023.

"Sidang isbat telah mengambil kesepakatan bahwa tanggal 1 Zulhijah tahun 1444 Hijriah ditetapkan jatuh pada Selasa tanggal 20 Juni 2023" tutur Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi usai memimpin Sidang Isbat (Penetapan) Awal Zulhijah, di Jakarta, Minggu 18 Juni 2023 melansir dari situs resmi Kemenag.

"Dengan demikian Hari Raya Idul Adha 1444 H jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023," imbuh Wamenag.

Menurut Wamenag, sidang menyepakati keputusan tersebut karena dua hal.

"Pertama, kita telah mendengar laporan Direktur Urusan Agama Islam (Urais) bahwa ketinggian hilal di seluruh Indonesia sudah berada di atas ufuk, namun masih berada di bawah kriteria imkanur rukyat yang ditetapkan MABIMS," imbuhnya.

Baca Juga: Libur Idul Adha 2023 dan Cuti Bersama Jadi Kapan? Ini Penjelasannya!

Sebelumnya, dalam laporannya, Direktur Urais Kemenag Adib menyampaikan berdasarkan data yang dihimpun Tim Hisab Rukyat Kemenag, bahwa ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia di atas ufuk berkisar antara 0° 11,78’ (nol derajat sebelas koma tujuh puluh delapan menit) sampai 2° 21,57’ (dua derajat dua puluh satu koma lima puluh tujuh derajat menit). Dengan sudut elongasi antara 4,39° (empat koma tiga puluh sembilan derajat) sampai 4,93° (empat koma sembilan puluh tiga derajat).

"Dengan parameter-parameter ini, maka posisi hilal di Indonesia saat ini belum memenuhi Kriteria Baru MABIMS (Menteri Agama Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia, dan Singapura)," papar Wamenag.

Kriteria baru MABIMS menetapkan bahwa secara astronomis, hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat.

Kedua, Kemenag telah melaksanakan pemantauan atau rukyatul hilal pada 99 titik di Indonesia. "Dari 34 provinsi yang telah kita tempatkan pemantau hilal, tidak ada satu pun dari mereka yang menyaksikan hilal," kata Wamenag.

Turut hadir mendampingi Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi, Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi, Ketua MUI KH Abdullah Jaidi, Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin, dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.

Baca Juga: Idul Adha 1444 H Makin Dekat, Penjualan Hewan Kurban di Kabupaten Lebak Meningkat

Sidang isbat awal Zulhijah 1444 H yang digelar di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kemenag ini dihadiri perwakilan Mahkamah Agung, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta Duta Besar negara sahabat.

Hadir juga perwakilan Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Lembaga dan instansi terkait, Pimpinan Ormas Islam, serta Pondok Pesantren.

Demikian artikel mengenai Idul Adha 2023 Tanggal Berapa? beserta keterangan Wamenag terkait Hasil Sidang Isbat Awal Zulhijah ***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah