Pengukuran korona nantinya akan dilakukan menggunakan indeks flattening Ludendorf. Metode ini digunakan dengan tujuan untuk memproyeksikan bentuk dan struktur korona.
Indeks flattening Ludendof merupakan sebuah parameter kuantitatif untuk menganalisis bentuk dan struktur korona global.
Premana W. Premadi, Pengajar di Astronomi ITB juga mengatakan bahwa untuk mengamati gerhana matahari tidak disarankan untuk melihat gerhana atau fenomena yang menyertainya secara kasat mata.
"Apalagi jika menggunakan peranti optis seperti binokuler atau teleskop, harus disertai dengan filter khusus matahari (solar filter). Pengamatan tanpa filter matahari dapat membuat gangguan kesehatan mata secara serius, bahkan pada taraf tertentu dapat menyebabkan kebutaan," jelasnya.
Premana mengatakan bahwa gerhana matahari total merupakan fenomena yang sangat menarik untuk diamati dari berbagai aspek.
Kita pun secara astronomi bisa menghitung ke depan maupun ke belakang kapan saja pernah terjadi gerhana dan kapan lagi akan terjadi gerhana," ujar Premana.
Ia melanjutkan bahwa fenomena gerhana matahari yang terjadi merupakan suatu kesempatan yang bagus untuk mempelajari sains dan matematika dengan cara yang unik.***