Suplemen Madu Murni, Trik RS TNI AD Palangka Raya Tingkatkan Imun Pasien COVID-19

- 18 Juli 2020, 13:00 WIB
Ilustrasi madu
Ilustrasi madu //Pixabay

ZONABANTEN.com – Beragam  pengembangan pengobatan dilakukan untuk mengatasi Coronavirus Desease19 atau COVID-19. Mulai dari pengobatan medis, hingga pengobatan secara alami atau tradisional.

Belum lama ini, tim medis dari Rumah Sakit  (RS) TNI AD Palangka Raya, Kalimantan Tengah mencoba metode tradisional  dalam mempercepat pemutusan rantai penyebaran COVID-19.

Ya, RS TNI AD membantu menangani pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dengan pengobatan medis sekaligus didukung pemberian madu murni guna mempercepat pemutusan mata rantai penyebaran virus tersebut.

Baca Juga: Hakim Tipikor Jatuhkan Vonis Empat Tahun Penjara, Wawan Suami Airin Pikir-pikir

Hal ini diutarakan oleh Komandan Korem (Danrem) 102/Pjg Brigjen TNI  Purwo Sudaryanto di Palangka Raya, Sabtu, 18 Juli 2020, seperti dikutip dari Antara.

"Kami melalui RS TNI AD Palangka Raya juga membantu perawatan pasien positif COVID-19, dengan pengobatan medis didukung metode lainnya," ujar Purwo.

Salah satu yang digunakan oleh para tim medis di RS TNI AD yakni dengan memberikan madu murni atau madu alami, yang dinilai sangat efektif membantu meningkatkan imun atau daya tahan tubuh seseorang.

Baca Juga: Update Harga Emas Antam 18 Juli 2020 Rp.956.000 per gram, Berikut Pergerakan Harga 3 Hari Terakhir

"Treatment obat-obatan dan juga makanan, salah satunya warisan leluhur adalah madu murni. Itu terbukti sangat membantu meningkatkan imun serta mempercepat kesembuhan," tegasnya.

Sudah cukup banyak pasien positif COVID-19 yang sembuh setelah mendapatkan perawatan, baik masyarakat umum maupun anggota TNI yang pernah terpapar virus tersebut.

Bahkan Purwo menjelaskan, pernah ada anggotanya terpapar COVID-19 dan dirawat di salah satu rumah sakit, namun hingga delapan kali swab hasil pemeriksaannya masih saja positif.

Baca Juga: Wow ! Harga Buy Back Emas Antam LM Naik 14 Ribu, Update Sabtu 18 Juli 2020

"Akhirnya kami putuskan memindahkannya ke RS TNI AD dan diberikan treatment atau pengobatan seperti yang biasa diterapkan hingga tak lama berselang anggota kami itu dinyatakan  dua kali negatif dan sembuh," terangnya.

Hanya saja penanganan pasien positif COVID-19 pada RS TNI AD cukup terbatas, yakni maksimal sebanyak 14 tempat tidur. Hal ini disebabkan pihaknya juga harus melayani pasien umum yang bukan terkait COVID-19.

Adapun hingga saat ini anggotanya yang pernah terpapar ada sekitar delapan orang, namun terakhir kemarin setelah mendapatkan perawatan juga sudah dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Hashim Djojohadikusumo, Adik Prabowo Subianto : Kalau Saya Mau Korupsi Ngapain Di Lobster?

"Untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 kami rutin melaksanakan tes cepat, utamanya bagi personel yang tergabung dalam satuan tugas maupun mereka yang sering berinteraksi dengan masyarakat umum," ujar Purwo.

Ia menegaskan, COVID-19 bukanlah sebuah aib, melainkan wabah yang harus ditangani bersama-sama. Pihaknya tidak pernah menyerah ataupun jenuh untuk terus mensosialisasikan kepada masyarakat, tentang protokol kesehatan maupun penanganan di lapangan.

Sementara itu Kepala RS TNI AD Mayor dr Alex Ranu menjelaskan, metode penanganan pasien positif COVID-19 oleh pihaknya, sebenarnya tidak jauh berbeda dari RS lainnya.

Baca Juga: Sinopsis Hari Ini Meri Durga Eps 111, Sanjay Ditolak Cintanya

"Kami melakukan penanganan dengan pengobatan medis serta dikombinasikan sejumlah hal lainnya, yakni terapi tradisional," ungkapnya.

Menurutnya membuat pasien tidak stres sangatlah penting dilakukan, seperti memberikan waktu mereka berolahraga pagi di ruang lingkup terbatas, hingga berjemur.

Kemudian pemberian suplemen berupa madu murni, telur rebus maupun vitamin.

Baca Juga: Negeri Diatas Awan di Citorek Kidul Lebak Banten Mulai Dipadati Wisatawan

"Ventilasi kamar juga kami pastikan dalam keadaan baik. Kamar isolasi sengaja diarahkan dibuka pagi hingga siang dan saat cuaca sudah kurang nyaman baru ditutup dan dinyalakan pendingin ruangan dengan suhu secukupnya," jelas dr. Alex.

Juga tak kalah penting menjaga kebersihan kamar  maupun lingkungan rumah sakit.  Sebab semua saling mendukung dalam upaya percepatan kesembuhan pasien.

Adapun kesembuhan rata-rata antara 10-14 hari, namun ada pula yang lebih cepat yakni di bawah 10 hari.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah