Status Gunung Semeru Diturunkan dari ‘Awas’ Jadi Level III ‘Siaga’

- 9 Desember 2022, 15:32 WIB
Status Gunung Semeru Diturunkan dari ‘Awas’ Jadi Level III ‘Siaga’
Status Gunung Semeru Diturunkan dari ‘Awas’ Jadi Level III ‘Siaga’ /Instagram @bnpb_indonesia

ZONABANTEN.com - Gunung Semeru saat ini telah diturunkan statusnya dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga) terhitung sejak Jum’at, 9 Desember 2022 pukul 12:00 WIB.

Dikutip dari Press Release Kementerian ESDM Badan Geologi, potensi ancaman bahaya Gunung Semeru saat ini berupa banjir lahar.

Potensi banjir lahar tersebut bisa terjadi jika material hasil erupsi dan APG tercampur dengan intensitas hujan tinggi terutama di sungai yang berhulu di puncak, seperti Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Kobokan, dan Besuk Sat, serta anak-anak sungai di sekitarnya.

Meski statusnya telah diturunkan menjadi Level III (Siaga), tingkat aktivitas Gunung Semeru akan tetap ditinjau kembali jika terdapat kemunculan gempa-gempa vulkanik dan deformasi yang berkaitan dengan proses supply magma ke permukaan dalam kecenderungan yang signifikan.

Baca Juga: 9 Desember Memperingati Apa? Ada Hari Anti Korupsi Internasional, Simak Sejarah dan Tujuannya Berikut

Namun, pengamatan hingga saat ini menunjukkan bahwa tidak ada gejala peningkatan kegiatan yang signifikan menuju APG yang cukup besar.

Usai deformasi inflasi disertai erupsi pada Minggu, 4 Desember 2022, deformasi Gunung Semeru hingga saat ini telah menunjukkan penurunan dari instrumen tiltmeter.

Sedangkan, citra thermal pada periode 4 Desember 2022 hingga 9 Desember 2022 menunjukkan anomali yang menurun, yaitu dari 15 MW ke 27 MW.

Anomali SO2 dari citra Aura/OMI saat ini teramati hanya sebesar 0,62 Dobson Unit.

Dalam status Gunung Semeru yang berada di Level III (Siaga), PVMBG tetap memberikan imbauan kepada masyarakat tentang aturan-aturan dalam beraktivitas di sekitar wilayah Gunung Semeru.

Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan dan Kali Lanang sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat, Belajar dari Erupsi Gunung Semeru

Selain itu, masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas di sungai dan tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Gunung Semeru mengalami erupsi dan mengeluarkan Awas Panas Guguran (APG) secara terus menerus pada Minggu, 4 Desember 2022 dini hari.

BNPB melalui akun Instagramnya mengatakan bahwa hingga Rabu, 7 Desember 2022 tidak ada laporan korban jiwa yang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru.

“Bupati Kabupaten Lumajang, Thoriqul Haq mengatakan pemerintah kabupaten dan masyarakat sudah mengambil pelajaran baik dari kejadian tahun lalu,” tulis BNPB dalam caption Instagram-nya pada Rabu, 7 Desember 2022.***

Selain itu, BNPB juga telah memastikan bahwa penanganan APG Gunung Semeru berjalan dengan baik.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah