11 September Hari Wafatnya Raden Dewi Sartika, Simak Biografi dan Perjuangannya Memajukan Pendidikan Wanita

- 11 September 2022, 14:28 WIB
Biografi singkat dari Raden Dewi Sartika, salah satu pahlawan emansipasi wanita yang wafat pada 11 September
Biografi singkat dari Raden Dewi Sartika, salah satu pahlawan emansipasi wanita yang wafat pada 11 September /@don_fatbozz/Instagram

Apalagi, saat Dewi Sartika berusia 10 tahun kala itu, Cicalengka sedang digemparkan oleh kemampuan baca-tulis dan beberapa kata Bahasa Belanda karena belum banyak yang memiliki kemampuan itu.

Perjuangan dan cita-citanya tidak sia-sia. Berkat bantuan dari R.A.A. Martanegara, kakeknya, dan Den Hamer sebagai Inspektur Kantor Pengajaran saat itu, Dewi Sartika berhasil mendirikan “Sekolah Isteri” pada 1904.

Hanya ada 2 kelas di sekolah tersebut, jadi tidak cukup untuk menampung semua aktivitas sekolah. Ia harus meminjam sebagian ruangan Kepatihan Bandung untuk ruang belajar.

Awalnya, hanya 20 murid yang diajarkan berhitung, membaca, menulis, menjahit, merenda, menyulam, dan pelajaran agama di sekolah itu.

Sekolah Isteri sempat menuai kecurigaan oleh Pemerintah Kolonial Belanda, tapi Dewi Sartika berhasil mendapat dukungan dari C. De Hammer dan H.O.S Cokroaminoto.

Baca Juga: Atasi Bibir Kering dan Pecah-pecah Saat Puasa dengan 3 Tips Berikut, Salah Satunya Penuhi Cairan Tubuh

Justru, hambatan terbesar datang dari keluarganya, yang menganggap bahwa seorang anak perempuan yang mengenyam pendidikan adalah hal yang tabu.

Persinggungan dengan sahabat suaminya, Sosrokartono dan Kardinah, yang tak lain adalah kakak dan adik dari R.A. Kartini, membuktikan bagaimana gagasan untuk membuka jalan pendidikan bagi perempuan yang selama ini dianggap tabu itu tidak hanya warga Pasundan, melainkan mendapat apresiasi secara nasional.

Tak hanya pencetus pendidikan di kaum perempuan, Dewi Sartika juga seorang aktivis berintegritas yang mewakafkan kehidupannya untuk pendidikan.

Tak heran, menjelang wafatnya di pengungsian Desa Cineam, satu hal ia pikirkan adalah bagaimana kelangsungan sekolahnya, yang mengakibatkan penyakit gulanya kronis.

Halaman:

Editor: Yuliansyah

Sumber: Museum Pendidikan Nasional


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah