Indonesia akan Stop Ekspor Minyak Kelapa Sawit, Importir Global Ketar-Ketir

- 25 April 2022, 20:04 WIB
Ilustrasi Kelapa Sawit
Ilustrasi Kelapa Sawit /Tristantan/pixabay.com

ZONABANTEN.com – Larangan ekspor minyak kelapa sawit oleh pemerintah Indonesia yang akan diberlakukan mulai Kamis pekan depan, 28 April 2022 memaksa para konsumen minyak nabati global untuk mencari alternatif baru.

Langkah ini pada akhirnya diambil untuk menstabilkan harga minyak goreng di dalam negeri dan mengatasi kenaikan harga domestik.

Pengamat industri memprediksi bahwa langkah Indonesia yang merupakan produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia untuk melarang ekspor akan mengangkat harga semua jenis minyak nabati termasuk minyak kedelai, minyak bunga matahari, dan minyak lobak.

Hal tersebut dinilai akan memberi tekanan ekstra pada konsumen yang sensitif terhadap biaya, seperti di Afrika dan Asia yang juga terkena dampak harga bahan bakar dan harga bahan pangan yang lebih tinggi.

Baca Juga: Jam Berapa Imsak Kota Surakarta Selasa, 26 April 2022? Ini Waktunya Beserta Jadwal Sholat

“Keputusan Indonesia tidak hanya mempengaruhi ketersediaan minyak sawit, tetapi juga minyak nabati di seluruh dunia,” kata James Fry, ketua konsultan komoditas LMC International, dilansir dari Reuters.

Hal ini terjadi karena tonase ekspor semua minyak nabati lainnya sedang berada di bawah tekanan. Kekeringan di Amerika Selatan menurunkan produksi minyak kedelai, produksi minyak lobak dan kanola pun menurun, dan konflik Rusia-Ukraina menghentikan ekspor minyak bunga matahari.

Pada bulan Februari 2022, harga minyak nabati bunga matahari melonjak ke rekor tertinggi karena pasokannya dari Ukraina terhambat akibat adanya pemblokiran di pelabuhan Laut Hitam oleh Rusia.

Baca Juga: Jam Berapa Imsak Kabupaten dan Kota Tegal Selasa, 26 April 2022? Ini Waktunya Beserta Jadwal Sholat

Harga minyak nabati dikatakan telah meningkat lebih dari 50 persen selama enam bulan terakhir karena berbagai hal. Mulai dari kurangnya tenaga kerja di Malaysia, hingga kekeringan yang melanda Argentina dan Kanada membuat pengekspor mulai membatasi kiriman pasokannya.

Hal ini pula lah yang akhirnya mendorong importir untuk menggunakan minyak kelapa sawit agar dapat menutup kesenjangan pasokan minyak nabati tersebut. Namun, larangan ekspor minyak kelapa sawit oleh Indonesia mengejutkan para pembeli global.

Negara importir seperti India, Bangladesh, dan Pakistan berencana akan mencoba meningkatkan pembelian minyak kelapa sawit dari Malaysia. Namun, impor dari negara tersebut diklaim masih tidak mampu mengisi kekurangan pasokan, yang selama ini dapat dilakukan oleh Indonesia.

Indonesia biasanya memasok hampir setengah dari total impor minyak kelapa sawit di India. Sementara Pakistan dan Bangladesh mengimpor hampir 80 persen minyak kelapa sawit mereka dari Indonesia.

Baca Juga: Jam Berapa Imsak Kabupaten Brebes dan Boyolali Selasa, 26 April 2022? Ini Waktunya Beserta Jadwal Sholat

“Tidak ada yang bisa mengkompensasi hilangnya minyak sawit Indonesia. Setiap negara akan menderita,” kata Rasheed Jan Mohd, ketua Pakistan Edible Oil Refiners Association (PEORA) dilansir dari Reuters.

Minyak kelapa sawit merupakan minyak nabati yang banyak digunakan dalam pembuatan berbagai produk seperti kue, kosmetik, dan produk pembersih. Indonesia dikatakan menyumbang sepertiga dari semua ekspor minyak nabati di dunia.***

Editor: Bayu Kurniya Sandi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah