1 Ramadhan 2022 Jatuh Pada Tanggal Berapa? Berikut Jadwal Awal Puasa Versi NU, Pemerintah dan Muhammadiyah

- 30 Maret 2022, 19:19 WIB
 Awal puasa 1 Ramadhan 2022 versi NU, Pemerintah dan Muhammadiyah
Awal puasa 1 Ramadhan 2022 versi NU, Pemerintah dan Muhammadiyah /Pexels / Thirdman

ZONABANTEN.com - 1 Ramadhan 2022 jatuh pada tanggal berapa? apakah jadwal awal puasa menurut NU, pemerintah dan Muhammadiyah akan berbeda tahun ini? temukan jawabannya di artikel ini.

awal puasa Ramadhan di Indonesia setiap tahunnya memang kerap menarik banyak perhatian.

Hal tersebut tak terlepas dari kebijakan dua organisasi besar Islam di Nusantara, yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah yang terkadang memiliki perbedaan dalam ranah penentuan 1 Ramadhan.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Begini Langkah Pemkot Tangerang dan Medan Guna Pastikan Ketersediaaan Minyak Goreng

Pada tahun 2022 ini pengurus pusat Muhammadiyah sudah menetapkan secara resmi bahwa awal puasa Ramadhan akan jatuh pada 2 April 2022.

Dilansir dari ​​Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah, Muhammadiyah menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1443 jatuh pada hari Sabtu Pon, 2 April 2022 M.

Bersamaan dengan maklumat tersebut, Muhammadiyah juga sudah menentukan 1 Syawal 1443 H yang ditetapkan pada Senin, 2 Mei 2022. 

Penetapan awal Ramadhan dan Syawal 1443 Hijriah tersebut berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Sementara itu NU baru akan mengumumkan dan menetapkan awal puasa 1 Ramadhan 2022 usai menerima hasil sidang Isbat yang dilakukan MUI dan pemerintah pada 1 April 2022.

Dilansir dari laman Kemenag Pelaksanaan sidang Isbat akan digelar di Auditorium HM. Rasjidi Kemenag, Jalan MH. Thamrin, Jakarta.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Adib, menjelaskan bahwa sidang Isbat akan mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis (hisab) dan hasil konfirmasi lapangan melalui pemantauan (rukyatul) hilal.

Baca Juga: Cara Menghatamkan 30 Juz Al-Qur’an di Bulan Ramadhan

Sidang kali ini dihadiri sejumlah Duta Besar Negara Sahabat, Majelis Ulama Indonesia (MUI), BMKG, Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam.

Terkait hasil hasil sidang akan diumumkan melalui konferensi pers yang akan disiarkan secara langsung melalui saluran TV TVRI Nasional dan media sosial Kemenag.

Disisi lain Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga ikut buka suara terkait penentuan awal 1 Ramadhan 2022 di Indonesia.

Sementara itu, untuk awal ramadan tahun ini, Prof Thomas Djamaludin dari BRIN menyebutkan ada potensi perbedaan.

Hal ini karena Muhammadiyah sudah mengumumkan dalam maklumatnya awal ramadhan jatuh pada tanggal 2 April 2022, karena posisi bulan sudah diatas ufuk.

Sedangkan, Pemerintah akan melakukan rukyat pada 1 April 2022, pada saat itu posisi bulan di indonesia itu secara umum kurang dari 2 derajat. 

Baca Juga: 6 Tradisi Unik Menyambut Ramadhan di Beberapa Daerah di Indonesia, Ada Mandi Perasan Air Jeruk Nipis

Jadi dengan menggunakan kriteria yang lama, kriteria tinggi bulan 2 derajat ini memang ada potensi berbeda dengan yang sudah diumumkan  dalam maklumat muhammadiyah. 

“Sehingga sejak awal ini sudah ada prakiraan akan ada perbedaan dalam keputusan sidang Isbat nanti dengan muhammadiyah,” jelas  Prof Thomas Djamaludin 

Dari sisi astronomi, Thomas menjelaskan pada saat 1 April 2022 elongasi atau jarak bulan dan matahari hanya sekitar 3 derajat. 

Kemudian ketinggiannya juga kurang dari 3 derajat. Makna ketinggian ini bahwa hilal yang sangat tipis itu akan terganggu oleh cahaya safak atau senja sehingga tidak mungkin ada rukyat secara global.

Berdasarkan kesepakatan menteri agama dari Malaysia, Indonesia, Brunei dan Singapura (negara Mabims) tanggal 28 Desember 2021 menyatakan bahwa bersepakat menggunakan kriteria baru penentuan awal bulan hijriah yaitu tinggi minimal 3 derajat, elongasi jarak bulan matahari 6,4 derajat.

Baca Juga: Masjid Istiqlal Siap Gelar Shalat Tarawih Berjamaah Saat Bulan Ramadhan

Sehingga dengan dua parameter ini elongasi yang menunjukan bahwa hilal itu sangat tipis dan redup, kemudian tingginya masih kurang dari 3 derajat artinya cahaya safaknya masih cukup kuat. 

Sehingga ini tidak akan mungkin ada hasil rukyat, kalaupun ada yang melaporkan itu akan ditolak.

Dengan demikian, kata Thomas, bisa diperkirakan pada saat sidang Isbat nanti itu akan memutuskan awal ramadhan jatuh pada tanggal 3 April 2022. 

Hal ini yang menjadi potensi perbedaan karena muhammadiyah sudah mengumumkan di maklumatnya tanggal 2 April 2022. ***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: NU Kemenag Muhammadiyah.or.id Nahdatul Ulama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah