ZONABANTEN.com - “Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.” Semboyan pendidikan yang dicetuskan oleh sosok istimewa dan bersahaja. Tidak lain yaitu bapak pendidikan nasional, Ki Hajar Dewantara.
Jasanya dalam pendidikan mengantarkannya menjadi bapak pendidikan nasional. Pemikiran dan gagasannya menjadi inspirasi bagi penduduk pribumi pada masanya.
Sosok bapak pendidikan nasional, Ki Hajar Dewantara memiliki nama asli Raden Mas Soeryaningrat. Dari namanya ia bukanlah rakyat biasa, melainkan keturunan bangsawan atau priyayi.
Ki Hajar Dewantara bisa saja hidup dengan nyaman menikmati semua fasilitas yang dimilikinya. Namun, justru ia memutuskan keluar dari zona nyaman.
Baca Juga: Setelah SWIFT, AS akan Tambah Sanksi Baru untuk Rusia: Sanksi Kripto
Salah satu yang bisa dipelajari darinya adalah, keberanian dalam menyatakan bahwa benar adalah benar dan salah tetaplah salah.
Ia merupakan salah satu dari tokoh bangsa yang berani mengkritik pemerintah kolonial Hindia Belanda.
Tidak peduli dengan latar belakangnya sebagai seorang bangsawan dan berpunya, berbagai kritik tajam ia lontarkan.
Hal tersebut ia lakukan tidak lain, karena ia benci melihat bangsanya diperlakukan semena-mena dengan tidak adil.
Baca Juga: Serangan Umum 1 Maret 1949: Strategi Indonesia Membungkam Klaim Palsu Kolonial Belanda